HUT RI, Simak Kumpulan Puisi Kemerdekaan, Kenang Jasa Pahlawan Bangkitkan Jiwa Nasionalisme

HUT RI, Simak Kumpulan Puisi Kemerdekaan, Kenang Jasa Pahlawan & Bangkitkan Jiwa Nasionalisme

Source : newsmaker.tribunnews.com


1. Harapan

Bila kecil kalian belajar mengeja nama

Dari bayi kami tak memiliki hal yang sama

Nama? Untuk apa dieja? Menegaskan agar diri ini tidak lupa?

Maka dari sini kita memang berbeda


Kau baca tulis, aku pun melakukannya… sekali lagi ini bukan mengeja nama

Sudah cukup mengenai sebuah kata yang membuat aku menoleh saat dibunyikan


Maka kita berbeda

Aku pun belajar cara mengeja

Merangkai huruf-huruf gandeng-menggandeng menjadi sebuah kata

Itu tidak terbaca sebagai sebuah nama


M-E-R mer D-E de K-A ka

Itu yang kami eja


Di setiap waktu tanpa sedikitpun tertarik dengan ejaan nama

Nama hanya gambarkan saya

Tapi merdeka untuk seluruh bangsa


2. Getir

Tidak ada rasa, ku yakin akan terasa lebih baik dari semua

Dari perih kenangan yang memilukan

Serupa air mata tak pernah kering dari sumbernya


Kepada duka yang telah sirna dengan kibaran bendera

Getir.. masih membekas dalam dada sebagai upaya siaga


Pemaknaan seperti apa bila merdeka menyisakan peperangan yang tetap hidup dalam jiwa

Seolah mimpi menjadi nyata, dan kenyataan adalah khayalan


Getir..


Ku menelan utuh agar hanya aku saja yang tau rasanya

Mengenai kata Merdeka, yang harus ku catat menggantikan berjuta nyawa


Dengan pekuburan yang tak jelas di mana saja

Untuk kami, Nusantara adalah taman makan pahlawan di setiap jengkalnya


Membayar bendera yang berkibar dengan berkubik darah segar

Getir..

Haruskah sepahit ini


3. Perjuangan Panjang

Malam-malam penuh pertarungan

Kemana siang kami, tak kembali

Malam menjadi semakin pekat, dan semakin keruh permasalahannya

Diskusi yang tidak kunjung berakhir


Penat, lelah, kami terus beradu mulut

Memaki, tanpa ada benci dalam hati

Hanya untuk satu kata sepakat yang begitu alot


Untuk kalimat yang tertahan

Kesepakatan yang tidak kunjung usai

Untuk tanah air yang kian lelah akan penjajah


Merdeka adalah harga mati yang harus segera di bayar sah


4. Hari Ini

Hari ini kita berdiri di depan kaca

Memandang dari wajah hingga busana

Memandang diri yang begitu menakjubkan

Dengan lihainya kita berlenggok


Hari ini pula lihatlah wajah wajah kita

Yang begitu keras tanpa ada urat malu

Bagaikan pohon yang kokoh

Terpancar begitu gagah


Hari ini juga kita berdiri

Di atas bumi yang hitam legam

Di aliran air biru yang jernih

Di hembusan udara yang begitu putih bersih


Tapi taukah engkau…

Bahwa bumi yang kini kita pijak ini adalah keringat para jasa pahlawan

Yang berjuang membela tanah yang kita pijak hingga air yang kita minum


Sampai saat ini, kita bisa terbang bebas

Berteriak tanpa dekapan

Karena semua ini berkat jasanya



5. Terbanglah Indonesiaku

Terbanglah Indonesiaku…

Terbang ke angkasa bebas

Mengapai bintang yang jauh melambung

Untuk menunjukkan pada alam semesta merah putihmu


Terbanglah Indonesiaku…

Tak ada seorang pun bisa mengikatmu

Bahkan mengurungmu

Kita bukan katak di dalam tempurung

Kita semua bebas merdeka


Terbanglah Indonesiaku…

Terbanglah sesukamu

Tataplah kemana kau ingin menatapnya


Cintailah apa yang kau inginkan

Karena kebebasan telah berpihak di raga kita

Karena ini adalah kemerdekaan kita


Terbanglah Indonesiaku…

Bahwa dunia beserta alam semesta harus mengetahui bahwa bangsa Indonesia hebat

Bangsa dengan perdamaian

Namun tidak berarti bisa diam bila kebebasan kita di rebut


Tidak akan kita biarkan harga diri dan hak kita di injak injak


Terbanglah Indonesiaku…

Dari ujung sabang sampai merauke kedamaian kita memuncak

Berdiri tegak di puncak gunung


Kita akan jaga lautan kita dan juga bumi kita

Kita tak akan membiarkan bangsa kita hancur kembali

Karena Negara tercinta ini sudah merdeka di tahun empat lima


6. Pemuda Pahlawan

Gelagat keharuan tercium bagai bangkai kecoa yang mulai hancur

Waktumu tidak banyak di atas fana

Rapatkan jari-jemarimu agar sampai menuju menara


Bulatkan tekadmu untuk melawan arus kebencian setiap manusia-manusia itu

Kukuhkan dua kakimu sampai ke kepala

Tarik tali pelontar kain merah putihmu


Usah kau sujud di atas tanah itu

Tancapkan saja tiang semangatmu setinggi mungkin

Senyummu kian memanis dengan topi jerami berwarna gelap


Dan saat itulah kau akan tahu betapa sulitnya hidup

Dengan hias keringat tanpa peduli hari telah mencapai senja


7. Memori Perang

Para serdadau di garis terdepan

Membawa bambu runcing

Berlari menerjang peluru

Mencoba merebut harapan


Ketika perang mulai berdendang

Alunan langkah para pejuang

Ledakan pun menjadi biasa

Demi kemerdekaan bangsa dan negara


Sepenggal kisah dan memori

Kisah-kisah perjuangan tak ada ampun

Kisah-kisah heroik tiada naas

Patriot yang harus didengar


Lisan-lisan kini menjadi veteran

Terbakarlah sudah semangat juangmu

Legenda-legenda yang bukan mitos

Ketika penjajah menginjak-injak


8. Tanah Tumpah Darahku

Aku tak ingin melihat bangsaku

Kalah tersungungkur oleh waktu

Aktu tak ingin melihat bangsaku

Jatuh tenggelam ke dalam kehancuran


Dengan tekad setinggi langit

Untuk tanah ini aku rela berkorban

Disaat percaya diriku menyusut

Disaat itulah semangatku semakin berkobar


Selama mentari masih menyinari dunia

Aku takkan berhenti sedetik pun

Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan

Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku


Bersatulah wahai penerus bangsa

Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang

Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu

Karena setiap usaha yang keras takkan mengkhianati


Harapanku akan selalu mengiringi

Untuk tanah negeri ini setiap hari

Aku tidak ingin lagi

Melihat ibu pertiwi tersiksa hati


9. Wahai Pahlawan Sejati (www.mypurohith.com)

Andai kau mengerti bangsa ini sekarang

Mungkin senyumu akan menjadi tangismu

Mungkin tawamu akan menjadi sedihmu


Wahai pahlawanku

Maafkan kami yang tak bisa memperbaiki

Negara yang merana ini

Tapi kami akan berjanji padamu


Merebut kembali kemerdekaan yang hakiki itu

Perjuangan dulu menjadi bangsa yang bermartabat

Yang sejahtera abadi selamanya

Di saat ini hingga nanti