Puisi Lingkungan 3 Bait Singkat
Source : pantuncinta2000.blogspot.com
Puisi tentang lingkungan yang kita temukan biasanya terdiri dari 2,3, sampai 4 bait.
Berikut ini puisi lingkungan yang terdiri dari 3 bait. Setiap baitnya kadang 3 baris, kadang-kadang 4 baris.
Bacalah dengan intonasi yang pas, tempo yang sesuai, dan lafal yang jelas.
5.1 Alamku Indah dan Asri
[Bait 1]
Lihatlah alam desaku
Semuanya tampak permai
Dari sawah dan ladangnya
Dari pohon hingga kebunnya.
[Bait 2]
Bila kulepas pandanganku
Semuanya begitu indah
Semua ini adalah anugerah
Dari Tuhan Sang Pencipta.
[Bait 3]
Terimakasih oh Tuhanku
Atas semua pemberianMu
Moga kami bisa bersyukur
Hidup sejahtera makin makmur.
5.2 Lingkungan Kotor Jadi Bencana
[Bait 1]
Lihatlah sampah penuhi jalan,
Lihatlah sampah penuhi sungai,
Udara busuk mengambang
Tiada sedap aroam tercium.
[Bait 2]
Bila hujan telah tiba
Sampah kemana-mana
Lingkungan menjadi kotor
Mengundang penyakit dan bencana.
[Bait 3]
Bila sampah penuhi sungai
Banjir datang saat hujan
Rumah kita terendam
Barang-barang rusak semua.
5.3 Lingkungan Bersih, Lingkungan Sehat
[Bait 1]
Bukankah jika sampah berserakan
Akan rusak keindahan
Tidak sehat lingkungan
Tak elok untuk dipandang.
[Bait 2]
Bukankah jika sampah berserakan
Banyak penyakit yang akan datang
Hidup susah harus berobat
Itulah akibat dari hidup tak sehat.
[Bait 3]
Bukankah lingkungan yang bersih
Akan memberi kesan rapi
lingkungan jadi sehat
tubuh sehat bertambah kuat.
Contoh Puisi Tentang Lingkungan #1
Source : langkahilmu.com
Puisi 1
Simak contoh puisi tentang lingkungan berikut :
Hamparan Mutiara
Sepi hening dikeramaian
menatap hari tanpa dedaunan
tak satupun serpan daun menerawang
menutupi diri dalam ketenangan
Berdiri sepi menatap rembulan
ditemani sang kekasih malam
hamparan mutiara bersinar terang
tanpa bunyi rembulan malam
Diri runtuh benuh keikhlasan
menuntun diir mengharap penerangan
wujut nyata tanpa bayangan
Mensyukuri indahnya angin
menitih air dari rembulan
melapas angan angan menunggu ke ikhlasan
agar datang ketenangan
Puisi 2
Simak contoh puisi tentang lingkungan berikut :
Persamaan
Alam adalah kuil dimana pilar-pilarnya berjiwa
Kadang-kadang menggaungkan gebalau kata-kata;
Insane lalu di sana lintas rimba lambing dan tanda,
Yang menyuguhinya pandangan bagai seorang saudara.
Bagai gema-gema panjang yang berhimpun di kejauhan
Dalam suatu pumpunan yang dalam dan gelita,
Luas seperti malam dan laksana siang megahnya,
Aneka wangi, warna dan bunyi lalu berjaawab-jawaban.
Ada bauan ssegar, bagai daging kanak-kanak menghawa.
Manis bagai seruling, hijau seperti padang-padang
-dan juga si kaya busuk dan serba megah,
Yang bagai hal-hal abadi, menyan dan cendana.
Bagai ambar dan kesturi di dalam kembang,
Yang menyanyikan gairah dari nafsu dan jiwa.
Puisi 3
Simak contoh puisi tentang lingkungan berikut :
Hijaunya Sekolahku
Di sini aku menemukan hidup baru
Dalam deraian syukur dalam kalbu
Menatap masa depan di dalam rumah keduaku
Sekolah tempatku mencari ilmu
Di sini, kehijauan yang menghampiri ruang dan waktu
Angin semilir diterpa kesejukan
Membelai tubuhku lembut
Kedamaian merasuk dalam hati
Di Sini, di Sekolahku
Aku duduk di bawah pohon
Diatas rumput hijau yang mengindahkan pandang mata
Dengan lembutnya semilir angin
Dengan sejuknya udara,
Sekolah adalah taman terindah pencari ilmu
Puisi 4
Simak contoh puisi tentang lingkungan berikut :
Kemarau Terdiam
Kemarau diam di jiwaku. Serangkai
bayang-bayang randu tumbang, berisi adzan
dengan pilu. Pahamilah bagaimana mataku rabun,
jumpalitan, begitu cemburu.
Aku susuri ketiakmu,
tapi rupanya jalanan makin malam,
meski aku telah tinggalkan dirimu.
Sepanjang keriuhan kelu,
mayatku terpencil. Ingus para pejalan bergayutan
di jenggotku
Seluruh kesumat dan derita memacu
pengetahuanku.
Arwahku memanggil namamu,
sementara panorama lebur, selangkah demi selangkah
memudar, menjelajahi batu.
Di dasar pijaran kabut,
aku adalah jenazah bagi setiap hasrat dan kesintalanmu.
Kegembiraanku mengintip tato kupu-kupu di pusaramu.
Malam makin dingin, mendzikirkan diamku.
Puisi 5
Simak contoh puisi tentang lingkungan berikut :
Alamku Berbicara
Pertiwi kini berduka,
Pertiwi kini berteriak,
Memangil, mencari,
Dimana manusia berada
Pertiwi berkata
Masih adakah manusia yang akan melayaniku
Kutumpahkan lahar di Jogja,
Kuberi air bah untuk Mentawai,
Kudatangkan banjir untuk Wasior,
Dan kubuat Jakarta tenggelam,
Hutanku, kekayaanku,
Telah kau rampas dengan paksa,
Kau curi seluruh isi perutku…
Aku hanya ingin kau lindungi agar ku dapat bertahan,
Dan dapat memberikan nafas kehidupan untuk mu manusia
Lindungi aku, dan jangan rampas hak milikku
Aku menangis karena kau sakiti,
Dan kau menangis setelah aku tumpahkan isi perutku