Puisi Sahabat Sejati
Puisi Sahabat Sejati
Source : theinsidemag.com
Bagaimana tentang sebuah contoh puisi sahabat sejati? Sahabat sejati sendiri adalah sahabat yang benar-benar menyatu dengan kepribadian kita.
Untuk lebih lanjut, di bawah ini adalah contoh puisi sahabat sejati yang InsyaaAllah dapat membuat Anda benar-benar menghargai seorang sahabat.
1. Indahnya Kenangan
Sebenarnya judulnya penulis tidak tahu apa, hanya saja salah satu saran yang tepat untuk sebuah puisi sahabat sejati di bawah ini adalah indahnya kenangan.
“Puisi Sahabat”
by: –
Gumpalan awan itu seolah berkisah tentang kita
Langit nan biru adalah suasana bahagia dan ceria kita
Sementara, hujan deras itu bagai air mata
Mentari yang cerah menjadi wajah kita semua
Warna-warni pelangi seolah jalan warna perjalanan kita
Sebagai penanda hujan reda
Kala perbedaan, perselisihan
Berubah menjadi keindahan
Langit menjadi beribu bahasa
Kadang menyangkal dan kadang mengiyakan
Kadang menyedihkan dan kadang menggembirakan
Itupun tak bisa lagi kita sangkal
Dunia memang begitu adanya
Pun tentang persahabatan
Namun, toh kita tetap bersama
Sebagai kawan bahkan saudara
2. Sahabat Kecil
Ini adalah sebuah contoh puisi sahabat sejati dari kecil.
“Puisi Sahabat Kecil”
by: –
Teman
Taukah kau sejak kapan kita melewati banyak momen bersama?
Berapa lama kita menjadi sahabat?
Benar, aku tak ingin tahu itu
Pun tak ingin menghitungnya
Karena persahabatan kita selamanya
Karena kau selamanya di hidupku
Bersamamu, teman
Dukaku hancur menjadi bahagia
Air mataku hilang menjadi tawa
Kepenatanku pun sirna begitu saja
Diamku pecah menjadi ceria
Lalu ceria itu menjadi bahagia kita semua
Mari kita selalu menjaga persahabatan ini
Hingga nanti, nanti, dan nanti
Nanti, waktu yang tak terkira
Agar kita tak hanya berteman dan bersahabat
Kala senang saja
Agar persahabatan kita tak sampai pada masa kecil saja
3. Temani Aku Sahabatku
Sebuah contoh puisi sahabat sejati yang selalu ingin bersama-sama dalam suka maupun duka.
“Puisi Sahabat”
by: –
Sahabat,
Engkau bagai bayangan yang selalu ada padaku
Saat dingin kau menjadi penghangat
Saat terik mentari menyinar, kaulah tirai itu
Sahabat
Ku akui separuh jiwaku telah termiliki
Namun, engkau pun yang menempati bagian lain
Tetaplah selalu di samping dan untukku
Kau selalu menyemangati
Kau memberi penuh ikhlas
Tak sedikitpun kau lalai
Akan makna persahabatan ini
Pintaku sahabat
Tetaplah di sini
Menemani kala ku terdiam
Warnai dengan canda tawamu
Kala aku menetes air mata
Kau hadirkan senyum tulus
Yang membawa kembali ceriaku
Kau hadir setiap saat
Kala sedih pun bahagia
Begitulah kita
Selalu bersama
Dalam suka maupun duka