Bikin Hati Pasangan Luluh, Ini 10 Puisi Cinta Romantis Karya Sastrawan

Bikin Hati Pasangan Luluh, Ini 10 Puisi Cinta Romantis Karya Sastrawan

Source : popmama.com

1. Kangen - WS Rendra

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku

menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

Kau tak akan mengerti segala lukaku

karena cinta telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

Apabila aku dalam kangen dan sepi

Itulah berarti

aku tungku tanpa api.

2. Aku ingin - Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

3. Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta - Sapardi Djoko Damono

Mencintai angin

harus menjadi siut

Mencintai air

harus menjadi ricik

Mencintai gunung

harus menjadi terjal

Mencintai api

harus menjadi jilat

Mencintai cakrawala

harus menebas jarak

Mencintai-Mu

harus menjelma aku

5. Aku Ada - Dewi Lestari

Memanggil namamu ke ujung dunia

Tiada yang lebih pilu

Tiada yang menjawabku selain hatiku

Dan ombak berderu

Di pantai ini kau slalu sendiri

Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat ku tiba

Suaraku memanggilmu akulah lautan

Ke mana kau s'lalu pulang

Jingga di bahuku

Malam di depanku

Dan bulan siaga sinari langkahku

Ku terus berjalan

Ku terus melangkah

Kuingin kutahu engkau ada

Memandangimu saat senja

Berjalan di batas dua dunia

Tiada yang lebih indah

Tiada yang lebih rindu

Selain hatiku

Andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri

Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat kau rasa

Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan

Memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu

Malam di depanmu

Dan bulan siaga sinari langkahmu

Teruslah berjalan

Teruslah melangkah

Ku tahu kau tahu aku ada

4. Cintaku Jauh di Pulau - Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar angin membantu/ laut terang, tapi terasaaku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju. Ajal bertakhta, sambil berkata: "Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! Perahu yang bersama 'kan merapuh! Mengapa Ajal memanggil dulu. Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri. 

6. Kerinduan - Khalil Gibran

Merenda sebuah tali kasih

Kusimpul menjadi satu hati

gambaran jiwa yang terluka

bagai langit meratap sendu

kala bias cinta menghilang

sakit itupun datang tanpa permisi

rembulan tak menyisakan senyum.

Bersama malam, kudekap lirih arti kerinduan

7. Hanya - Sapardi Djoko Damono

Hanya suara burung yang kau dengar

dan tak pernah kau lihat burung itu

tapi tahu burung itu ada di sana

Hanya desir angin yang kau rasa

dan tak pernah kau lihat angin itu

tapi percaya angin itu di sekitarmu

Hanya doaku yang bergetar malam ini

dan tak pernah kau lihat siapa aku

tapi yakin aku ada dalam dirimu

8. Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta - Aan Mansyur

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta

Kau melihat langit membentang lapang

Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,

Aku melihat nasib manusia

Terkutuk hidup di bumi

Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek

Dan kemauan mereka yang panjang

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,

Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung

Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi

Dari mata peluru para pemburu

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta

Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa

Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri

Ketika ada yang bertanya tentang cinta,

Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata

atau cukup ketidaksempurnaan kita?

9. Dari Suatu Perpisahan - Ayatrohaedi

Terkadang ada baiknya kita berduka

Agar terasa betapa gembira

Pada saatnya kita bersuka

Terkadang ada baiknya kita menangis,

Agar terasa betapa manis

Pada saatnya kita tertawa

Terkadang ada baiknya kita merana

Agar terasa betapa bahagia

Pada saatnya kita bahagia

Dan jika sekarang kita berpisah

Itupun ada baiknya juga

Agar terasa betapa mesra

Jika pada saatnya nanti

Kita ditakdirkan bertemu lagi

10 . Rindu - Medy Loekito

Apalah arti sebuah mimpi

ketika lelap terserak pada malam-malam tanpa suara

kucari hadirmu lepas fajar hingga petang

tersendat tergeragap laksana petir tanpa gelegar

sementara waktu membenamkan segala harapan

dunia seperti kapal yang karam

terjerembab pada kedalaman tanpa batas

tiada yang lebih pasti daripada gelap

tatkala bulan kehilangan cahaya

dan halilintar kehilangan kilatnya

adakah yang lebih berduka selain hati yang rindu

betapa ingin kulihat wajahmu

pada kesia-siaan yang akrab denganku kini