20+ Kumpulan Puisi Rindu Romantis dan Penuh Makna #1

20+ Kumpulan Puisi Rindu Romantis dan Penuh Makna #1

Source : saintif.com

 

Puisi tentang Kerinduan

Merupakan hal yang wajar jika pada suatu ketika kita merasakan kerinduan yang mendalam entah kepada seseorang, peristiwa. Melalui beberapa puisi berikut, kamu bisa mengungkapkan perasaan kerinduan itu.

 

1. Gambaran Sebuah Rindu

Tahukah kau kasih,
aku terlalu larut dalam keheningan
dalam rindu yang tak bisa kulukiskan
hanya bayang mu yang ada di ingatan

di remang cahaya malam
saat langkah ku sedikit terlambat
ku tahu hatimu tak pernah menginginkan
namun apa daya,hasrat kutahan,berderai

ku tahu ini bukan awal kasih
bukan pula akhir

namun hadirmu datang temani sepi
malah semakin ku merasa sendiri

jauhnya raga berkelana
seperti mencari harapan diatas keresahan,tanpamu

2. Rindu

Gemerlap redup silih berganti
Gelak tawa sendu semakin membekas dihati
Semua bercampur aduk menmbungkus hari
Dinikmati setitik demi setitik

Tapi…

Rasa ini sudah tak bisa ditahan
Rindu ini tak bisa bersabar
Walau barang sebentar
Memaksa ingin segera dibereskan

Akan sampai kapan kau bertahan?
Akan sampai kapan kau tertahan?
Coba fikirkan, wajah wajah perindu merindumu

Sudahlah…
Tepis jarak itu,

3. Andai

Andai aku jadi angin
Ingin ku sampaikan semua kerinduan
Tanpa perantara apa-apa
Andai aku jadi air
Ingin ku hanyutkan semua duka dan pedihnya luka
Tanpa bicara dan bertindak
Andai aku senja
Ingin ku hiasi senyummu walau sementara
Tanpa ada luka, walau sesaat saja
Andai….

4. Rindu yang Menyerah

Selaksa gemintang yang beratap cakrawala
Ambu-ambu romansa kerinduan terpapar mala
Sisa tawamu masih terdengar
Di tengah jiwa yang menggigil sebab kerinduan

Jalan pulangku menghitam
Basah oleh senyum yang membayang
Hitam pekat, penuh luka yang memikat

Aku hanya bisa menuliskan beberapa aksara
Tentang luka, dan segala rindu yang menyiksa
Hanya mampu berkisah tanpa menyapa
Tentang tawa yang pudar

5. Rindu Semu

Bahwa pada sang malam
Aku ingin bercerita
Tentang perkara “rasa”
Sudikah kau lebarkan telingamu
Dengarlah..

Gemuruh dadaku yang suaranya mirip kehancuran
Coba kau intip
Ada genangan air mata yang terus mengalir
Pada secawan rindu yang lalu tumpah dimeja
Ada rasa yang mengalir larut pada keresahan

Terlebih saat kupandangimu bintang
Bercumbu pada sang rembulan
Gemeretak bunyi hatiku patah
Remuk oleh gumpalan kecewa

Kau tahu kenapa?
Sebab rindu yang menggebu
Sebatas semu

6. Rindu Saat Bersamamu

Bukan maksudku untuk
Memenjarakan bebasmu
Namun memberi kabar dimana pijakmu
Adalah pelerai bagi gundahku

Sungguh..
Yang ku inginkan hanyalah senyummu
Yang ku nantikan hanyalah tawamu
Ku rindu saat saat bersamamu
Mengisi waktu yang tak menentu

Ku harap kau mengerti
Karena rasa dan cintamu begitu berarti
Ku mohon tetaplah temani
Raga dan hati yang telah kau miliki

Karangan : Abdul Zaelani