30+ Contoh Puisi Pahlawan tanpa Tanda Jasa dan tak Dikenal, Bikin Sedih #2
30+ Contoh Puisi Pahlawan tanpa Tanda Jasa dan tak Dikenal, Bikin Sedih #2
Source : perintahdasar.com
Puisi Pahlawan 10 November
Pupus Raga Hilang Nyawa
Napak tilas para pahlawan bangsa
Berkibar dalam syair sang saka
Berkobar dalam puisi indonesia
Untuk meraih Cita-cita merdeka
Napak tilas anak bangsa
Bersatu dalam semangat jiwa
Bergema di jagat nusantara
Untuk meraih prestasi dan karya
Merdeka…
Kata yang penuh dengan makna
Bertahta dalam raga pejuang bangsa
Bermandikan darah dan air mata
Merdeka…
Perjuangan tanpa pamrih untuk republik tercinta
Menggelora di garis khatulistiwa
Memberi kejayaan bangsa sepanjang masa
Merdeka…
Harta yang tak ternilai harganya
Menjadi pemicu pemimpin bangsa
Untuk tampil di Era dunia
Puisi Pahlawan 2 Bait
Kobarkan Semangat
Selama matahari masih bersinar
Aku tak pernah berhenti
Walau itu hanya sebentar
Untuk melindungi dan mempertahankan
Meskipun aku akan bersatu dengan tanah airku
Bersama darah dan keringatku
Mari bersatu
Para penerusku
Puisi Pahlawan 3 bait
Pahlawan yang Hilang
Dimana lagi kan kutemukan keberanianmu
Dimana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu
Dimala lagi ku temukan sosok sepertimu
Wahai pahlawan
Beribu hari telah kulalui
Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari
Namun tak mampu jua kutemukan
Sosok pahlawan sejati
Kumeniti jalanan penuh onak dan duri
Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang
Dimanakah kan kutemui lagi
Sosok sepertimu wahai pahlawanku
Puisi Pahlawan Soekarno
Ohh,, anak kandung ibu pertiwi..
117 tahun lalu,
telah mekar sekuntum bunga mawar
Yang mengharumkan tanah Jawa,
Menggetarkan alam raya.
Ohh,, bunga bangsa…
Lelaki sawo matang,
Berkopiah hitam,
bertubuh tegak,
berparas menawan,
Yang lahir dari kandungan
Ibu yang dermawan,
Yang dibesarkan di kumpulan
Orang hebat di tanah Jawa
Setiap katamu dipuja,
Setiap langkahmu membangkitkan semangat
Jiwa-jiwa yang putus asa.
Wahai sang proklamator bangsa..
Kalau bukan karena kau,
Tak akan pernah ada kata merdeka.
Kalau bukan karena kau,
Tak akan ada Indonesia.
Puisi Pahlawan Pendidikan
Jika di dunia ini tanpa ada kau
Maka akan kosong
Hampa dan gelap
Tak bisa maju
Kini dunia dipenuhi banyak warna
Penuh polemik
Dengan berbagai goresan
Juga mimpi mimpi yang beterbangan
Kini bukan lagi mimpi
Atau khyalan
Karenamu
Kini warna warni berpendar
Terlukis keindahan
Terlukis garis lurus
Dan kalimat yang terbaca
Terang benderang
Terimakasih
Untuk semua yang kau lakukan
Karenamu, kini bangsa menjadi cerdas
Denganmu,
Kini nasib telah berubah indah
Tak ada yang tak mungkin
Hanya ucapan terimakasih
Puisi Semangat Pahlawan
Terima kasih pahlawan
karya: Rayhandi
Kuucapkan terima kasih untuk kalian yang disana
Yang mati karena berani
Yang mati karena yakin
Yang mati karena benar.
Kuucapkan terima kasih
Untuk jasad yang sekarang menjadi abu
Karena kalian kami merdeka
Karena kalian merah putih tegak di pucuk langit garuda
Menjulang menjadi bukti darah dan nyawa telah tertaruh.
Kuucapkan terima kasih
Untuk keberanian kalian
Keberanian yang tumbuh di dasar hati
Menjalar merenggut darah
Tiada takut kalian berperang
Bahkan matipun mau dikau.
Kuucapkan terima kasih
Untuk setiap doa
Doa yang setiap hitam terbang ke langit
Doa yang tiada henti hentinya kalian tasbih
Untuk kami, indonesia mendatang.
Kuucapkan terima kasih
Tanah yang kami injak
Air yang kami minum
Adalah darah dan nyawa
Yang dulu melayang.
Kuucapkan terima kasih
Sekali lagi, kuucapkan terima kasih
Untuk kalian yang sekarang sudah di surga
Tersenyum melihat garuda terbang tinggi.
Puisi Pahlawan Kemerdekaan
Ditanah ini kita dilahirkan
Ditanah ini kita menghirup udara penuh kesejukan
Ditanah ini kita disediakan air untuk minum
Ditanah ini kita disuguhkan melimpahnya kekayaan alam
Tidaklah kita berontak melihat penjajahan bangsa
Atas mengatasnamakan kebebasan bertopeng
Reformasi..
Harta kita dijarah, kehormatan kita terinjak
Akankah kau diam melihat semua ini?
Untuk indonesia tercinta, mari kita perjuangkan
Hak kemerdekaan kita
Untuk berdiri ditanah air Indonesia
Menjaga kemerdekaan untuk tetap merdeka
Untuk kesejahteraan bangsa
Untuk Indonesia yang lebih berkarya
NKRI HARGA MATI!
Puisi Pahlawan Pendek
Pahlawanku
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasa-jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi satu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa
Puisi Pahlawan Indonesia
Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi negeri…
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-hari mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Yang muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat…
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang yang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangian
Basah di badan keringpun di badan
Yang kini menghantarkan indonesia
Kedalam istana kemerdekaan
Puisi Pahlawanku
Pahlawanku
karya: Sulistiono
Deru kibar Sang Dwiwarna…
Terdengar gagah di setiap penjuru negeriku
Gema ledakan meriam dan jatuhan proyektilnya
Telah terusir jauh…
Tak lagi mengganggu, lembutnya nyiur melambai
di pantaiku nan mempesona.
Kini terang jalanku…
Nampak benderang cahaya negeriku
Bukan karena obor-obor peperangan…
Bukan karena letupan api dari moncong senjata…
Tapi karena cinta…
Cinta yang diwariskan oleh mereka…
Mereka?
Manusia-manusia mulia
yang rela mengucurkan darahnya
yang rela menyerahkan seluruh jiwa raganya,
demi satu kata…
Satu kata yang penuh makna
Satu kata yang sangat berarti adanya
Satu kata… MERDEKA!!!
Pahlawanku…
Hadirmu adalah keselamatanku dan kepergianmu adalah kemuliaan bagimu
Puisi Pahlawan Pejuang Indonesia
Jenderal Sudirman
Sederhana dan bersahaja
Rendah hati serta penuh kasih
Begitulah sosoknya
Jenderal Sudirman
Diiringi keikhlasan menjalani perjuangan
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan ditemani kesabaran dalam menentang kezhaliman
Dapatkah lagi pemimpin sepertinya ditemukan?
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan pergolakan tlah merubah keadaan
Rindu kami akan pemimpin sepertinya
Rindu kami akan tokoh sebijak dan setangguh dirinya.
Seorang pejuang kebanggaan bangsa
yang rela berjuang demi kebenaran
yang rela berjuang demi perdamaian
yang rela berjuang demi kemerdekaan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Puisi Pahlawan Ibu Kartini
Raden Ajeng Kartini…
Kau adalah wanita sejati
Cita -citamu luhur ingin memajukan kaummu
Tak gentar kau melawan takdirmu
Demi kebangkitan kaummu
Raden Ajeng Kartini…
Kau adalah teladan bagi kami
Kau sejajarkan kami di mata dunia
Kau adalah cerminan bagi kami
Raden Ajeng Kartini…
Dunia kami cerah karenamu
Kini mereka tak memandang rendah pada kami
Kini kami bangga sebagai wanita
Karena kami adalah kehormatan negeri ini
Raden Ajeng Kartini…
Kami berjanji padamu
Untuk memajukan negeri kami
Ingin kami berjuang mengisi kemerdekaan
Dengan ilmu dan kasih sayang kami
Demi mewujudkan cita – cita luhurmu
Puisi Pahlawan tak Dikenal karya Toto Sudarto Bachtiar
Pahlawan Tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring..
Tetapi bukan tidur, sayang…
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya..
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang…
Dia tidak ingat bilamana dia datang..
Kedua lengannya memeluk senapan..
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang..
Kemudian dia terbaring, tapi bukan untuk tidur sayang…
Wajah sunyi setengah tergundah..
Menangkap sepi pedang senja..
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu..
Dia masih sangat muda…
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun..
Orang-orang ingin kembali memandangnya.
Sambil merangkai karangan bunga..
Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya…
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring..
Tetapi bukan tidur, sayang..
Sebuah peluru bundar di dadanya…
Senyum bekunya mau berkata: “aku sangat muda”
Puisi Pahlawan Nasional
Diponegoro
Oleh : Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang