20+ Kumpulan Contoh Puisi Pahlawan Singkat (2-4 Bait) Terbaik Populer #1
20+ Kumpulan Contoh Puisi Pahlawan Singkat (2-4 Bait) Terbaik & Populer #1
Source : inspirilo.com
Kumpulan Puisi Pahlawan Singkat
Berikut kami sajikan beberapa contoh puisi pahlawan karya beberapa orang yang bisa kamu bawakan dan deklamasikan pada acara peringatan hari pahlawan ataupun acara lainnya. Namun tentu akan lebih baik jika kamu kreasikan puisi pahlawan versimu sendiri. Puisi-puisi di bawah ini memang disajikan secara singkat antara 2, 3 sampai 4 bait agar pesannya bisa tersampaikan. Selamat bereksplorasi. Selamat menikmati.
Puisi Pahlawan #1
PAHLAWAN
Karya: NN
Di tengah jeritan dan siksaan
Hidup dalam kukungan dan ketakutan
Di bawah telunjuk-telunjuk pemaksaan
Kau Hadir…
Dengan jiwa membawa tuk merebut bangsa
Teriknya matahari, tak mampu membakar semangatmu
Dinginnya malam, tak mampu bekukan tekadmu
Meski musuh layangkan pedang
Dalam serbuan berjuta orang
Kau terus berjuang dalam medan pertempuran
Berlari merebut pertiwi, meraih mimpi untuk merdeka
Kau tak pernah merintih
Menahan perih dan letih
Bermandikan keringat, teteskan darah
Hingga ajal menjemput raga
Kini…
Kau telah pergi, jaman pun silih berganti
Namun.. namau akan selalu mewangi
Mengisi lemba-lembar sejarah
Puisi Pahlawan #2
UNTUK PAHLAWAN NEGERIKU
Karya: NN
Untuk negriku…
Hancur lebing tulang belulang
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi keringat penyejuk hati
Ku rela demi tanah airku
Sangsaka merah berani
Putih nan suci
Melambai-lambai di tiup angin
Air mata bercucuran sambil menganjungkan do’a
Untuk pahlawan negri
Berpijak berdebu pasir
Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagat raya
Hanya jasamu yang bisa ku lihat
Hanya jasamu yang bisa ku kenang
Tubuhmu hancur lebur hilang entah kemana
Demi darahmu…
Demi tulangmu…
Aku perjuangkan negriku
Ini Indonesiaku
Puisi Pahlawan #3
UNTUKMU PAHLAWAN INDONESIAKU
Karya: NN
Demi negri…
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-hari mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Yang muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat…
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang yang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangian
Basah di badan keringpun di badan
Yang kini menghantarkan indonesia
Kedalam istana kemerdekaan
***
BAMBU RUNCING
Karya: NN
Mengapa engkau bawa padaku
Moncong bayonet dan sangkur terhunus
Padahal aku hanya ingin merdeka
Dan membiarkan Nyiur-nyiur derita
Musnah di tepian langit
Karena kau memaksaku
Bertahan atau mati
Dengan mengirim ratusan Bom
Yang engkau ledakkan di kepalaku
Aku terpaksa membela diri
Pesawat militermu jatuh
Di tusuk bambu runcingku
Semangat perdukaanmu runtuh
Kandas di Batu-batu cadas
Kota Surabaya yang panas
PENGORBANAN
Karya: NN
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
***
PAHLAWANKU, INILAH JANJIKU
Karya: NN
Aku tak pernah tahu
siapakah dirimu
apakah pekerjaanmu kala itu
yang aku tahu
sejarah telah menaburi dirimu
dengan bunga-bunga yang mengharumkan namamu
Pahlawanku,
perjuanganmu dalam memperjuangkan kemerdekaan
mempertahankan harga diri bangsa
yang bertahun-tahun lamanya
diinjak-injak bangsa kolonialis
telah menggugah semangat di dalam dadaku
menghadirkan rasa nasionalisme yang sama
dengan yang engkau miliki kala itu
kini, kuberjanji
akan meneruskan perjuanganmu, pahlawanku
berfikir demi kemajuan bangsa
melangkah demi terwujudnya Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
berkarya demi kemanusiaan
bertindak demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Itulah janjiku, wahai pahlawanku