5 Puisi Hari Pahlawan Anak SD, Cocok untuk Tugas Sekolah

5 Puisi Hari Pahlawan Anak SD, Cocok untuk Tugas Sekolah

Source : portaljember.pikiran-rakyat.com


Puisi 1

Perjuangan Para Pahlawan

Karya : Dina Iswari

Kau korbankan jiwa dan ragamu
Demi bangsa
Kau pertaruhkan nyamawamu
Meski maut menghadangmu

Saat penjajah datang
Kau kobarkan semangatmu

Pantang menyerah
Rela gugur melawan penjajah

Kau pahlawan sejati
Demi negara tercinta
Indonesia Raya
Namamu harum dan wangi
Kau selalu terukir di hati kami

Perjuanganmu
Kau selalu menjadi teladan bagi kami

Oh Pahlawan
Terima kasih atas jasa-jasamu



Puisi 2

PAHLAWAN

Karya: NN

Di tengah jeritan dan siksaan
Hidup dalam kukungan dan ketakutan
Di bawah telunjuk-telunjuk pemaksaan
Kau
Dengan jiwa membawa tuk merebut bangsa

Teriknya matahari, tak mampu membakar semangatmu
Dinginnya malam, tak mampu bekukan tekadmu
Meski musuh layangkan pedang
Dalam serbuan berjuta orang
Kau terus berjuang dalam medan pertempuran
Berlari merebut pertiwi, meraih mimpi untuk merdeka
Kau tak pernah merintih
Menahan perih dan letih
Bermandikan keringat, teteskan darah
Hingga ajal menjemput raga

Kini,
Kau telah pergi, jaman pun silih berganti
Namun namamu akan selalu mewangi
Mengisi lemba-lembar sejarah

Puisi 3

Puisi Pahlawanku

Karya : -

Demi negeri
Kau korbankan jiwa
Demi bangsa
Kau taruhkan nyawa

Maut menghadangmu
Di medan perang
Kau pun beranggapan
Itu hanya hiburan

]

Puisi 4

Jasa Para Pahlawan

Karya : A.A. Istri Trisna Chandraningsih

Indonesia adalah tempatku dilahirkan
Akan tetapi perjuangan para pahlawan
yang membuat Indonesia menjadi merdeka
sangatlah tak mudah
Merdeka atau mati demi mengusir
para penjajah di Indonesia
Walaupun memakai senjata bambu rincing
dapat dimenangkan karena kegigihanmu
Tak akan sia-sia kau tumpahkan
darahmu untuk Indonesia
Karena aku akan menjaga Indonesia selama - lamanya
Terima kasih pahlawanku karena kau
telah berjuang untuk Indonesia
menjadi merdeka dan aman dari penjajahan



Puisi 5

PENGORBANAN

Karya: NN

Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas

Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi