Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan #1
Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan #1
Source : titikdua.net
Puisi Pendek: Kita Satu
Kita hanyalah benih yang saling tindih
Lalu tumbuh melalui beberapa musim yang utuh
Berselang pun menjulang
Lantas saling tumbang
Dan hanya satu yang berdiri
Seraya meratap tanpa henti
Puisi Cinta Islami Pendek: Bayang di Balik Tirai
Khusyuk melebur dzikir
Menunduk penuh harap
Memecah batu di dada
Menguping kisah bayang
Di balik tirai
Para pecinta mabuk kepayang
Pada bait bait penghambaan
Hingga sirnah rasa ingin segala yang nampak di mata
Mempertemukan wajah hamba
Dengan Sang Kekasih
Cahaya di atas Cahaya
Puisi Pende: Dalam Kardus Inovasi
Abu rokok ditumpuk-tumpuk
Rencananya dijadikan pupuk
Usul punya usul lebih baik
Dibikin kerupuk
Rasanya pasti kriyuk kriyuk
Kalo tak paham jangan mangguk mangguk
Puisi Pendek tentang Alam: Longsor
Dinding bukit terkelupas
Menggelinding bebatuan
Tanah berlumpur
Menutup jalan
Roda roda tertahan
Wajah wajah murung
Lelah menunggu
Sebagian mengumpat
Para penebang pohon
Ini salah mereka memperkosa
Keperawanan hutan lindung
Setelah puas
Tak meninggalkan benih
Maghrib di Ujung Kota
Dua lelaki mengejar detik
Menguning di ufuk timur
Aroma basah sepanjang jalan
Selepas hujan mengeram debu
Menggenang dalam kubangan
Sesekali melambatkan langkah
Langit menghitam kian khawatir
Akankah sampai di awal rakaat ?
Puisi Singkat dan Sajak Hujan
Perlahan menipis gumpalan
Awan langit memutih
Tergenang di kolam penampungan
Sorot mata bocah pengungsi
Berbinar binar
Sepanjang jalan bersorak sorak
Basah badan menarik gerobak
Jirigen jirigen air tertata rapi
Tanah kita tak kering lagi
Hujan telah kembali
Puisi pendek tentang kehidupan
headlinebogor.com
Puisi Pendek tentang Kehidupan: Bermegah-Megah
Wajah-wajah tengadah
Seperti sampah di hadapan raja
Hati gudah mengharap berkah
Dari Rosul utama dan mulia
Kehidupan terus menjajah
Mengelincirkan langkah bermegah-megah
Berbalut resah terus mengejar sampah
Pada akhirnya terengah-engah salah-salah
Tahu tetapi tidak mau
Mau tetapi tidak tahu
Berpegah rajah-rajah
Membuai angan siluman
Pada akhirnya semua tahu
Ketika badan membujur kaku
Sedari awal sudah tahu
Berlaga belagu dan dungu
Puisi Pendek: Dingin
Sunyi, hanya suara rintik hujan
Kulihat malam semkin kelam
Hmm cuacamu semkin aduhai
Buatku nyaman dalam pembaringan
Menatap lampu kamarku
Melihat sekelilingku, aku sendiri
Udara semakin dingin kurasa
Kutarik selimut
Kuambil bantal
Setia temani tidurku
Dingin, semakin dingin
Lelapkanlah aku dalam tidurku
Puisi Pendek Sedih: Gundah
Jejakmu semakin jelas
Di saat kau mulai aku lepas
Bagai nafas
Kau terus hadir tanpa lelah
Pelipur jiwa yang gundah
Masih pantaskah aku merindumu
Sementara arahku kian tak tentu
Jika ada kesempatan kedua
Izinkan aku tuk kembali padamu
Merajur kisah kasih sendu
Yang dulu selalu kurindu
Puisi Singkat Lelaki Dalam Gelas
Aduhai lelaki perkasa
Tersenyum manis
Tanpa gula
Sehabis keramas
Mengunyah ampas
Kopi sisa
Yang penting ada sebatang surya
Asap tebal bikin puas
Tak sarapan tak apa
Walau dikata istri berbahaya
Setiap hari ratusan pabrik rokok
Membunuh jutaan manusia indonesia
Kenapa gak ditutup aja pabriknya ?
Puisi Patah Hati Pendek: Karangan Bungaku
Bunga yang ku ikat
Dan yang kukarang sedemikian Indah
Bukan untuk siapa
Melainkan untuk hatiku
Yang sudah dalam terkubur
Gelap Setelah kepergianmu
Puisi Singkat: Cerita Senja
Saat senja bercerita
Aku mendengarnya
Meskipun riuh hujan basahi bumi
Ibu pertiwi pun gembira saat katak bernyanyi
Tertawa riang saat dunia mulai senang
Meskipun gelap kini hadir
Kutau itu takdir
Meski nyiur melambai
Angin yang menjamahnya.
Contoh puisi pendek tentang alam
behance.net
Contoh Puisi Pendek tentang Alam: Negeri di Awan
Aku melihat
Gunung-gunungku memutih
Hutan-hutanku juga memutih
Sungai-sungai memutih
Dimana hijauku Indonesia ?
Aku melihat langitku menurunkan awan
Juga putih
Apakah ini kabut
Bertanya ?
Memacu Waktu
Masih beredar
Mata ini belum jua pendar
Memancang tiang radar
Seperti enggan bermimpi
Menekuk pagi
Memusuhi esok hari
Memberi alasan melawan kenyataan
Memecut mimpi yang sangat lamban
Berharap lebih cepat dari ketentuan
Bahwa roda berputar lagi
Puisi Islami Singkat: Ayat-Ayat Cinta
Sekelumit senja berbicara
Mengulas raut suara tentang cinta
Tegas nan lembut dari bibir sang kelana
Tercengang aku, getar di hulu jiwa
Ayat-ayat bergelimang deras
Pun tuliku kian pangkasi tuntas
Aku tercandu dengung
Obat muram yang tergantung
Sederhana adalah bersamamu
Terjajar di beranda jingga dan merindu
Tafsirkan lakon yang dahulu
Dan memundakkan ikhtibar pada lantai terpadu.
Puisi Pendek Cinta tentang Rindu
Bebatuan menahan teriakku
Terpantul pikuli jengah kekacauan
Aku tetap menantimu
Sesampai laku berkumandang habiskan rantau-rantau kesuraman
Aku masih menetapi segala ratap yang curam
Dengan sunyi yang menghimpit
Untukmu, rindu
Tiada pernah kubergegas meninggalkanmu
Walau selangkah
Tidak, rindu
Jenuh kian tertarik padamu
Dan selalu ingkar kepada bibir cintaku
Aku masih menanti kepulanganmu
Kaulah kekasih tergelap dari jiwaku