G. Gaya Bahasa Sajak

G. Gaya Bahasa Sajak

Source : gramedia.com


Gaya bahasa adalah bagaimana cara pengarang dalam mengungkapkan apa yang dipikirkannya dengan bahasa yang khas yang mencirikan karakter jiwa seorang pengarang. Gaya bahasa sangat dibutuhkan dalam karya sastra salah satunya sajak.


Biasanya penyair menggunakan kesan yang padat dan singkat tetapi kaya akan makna dalam mengungkapkan maksud yang dituangkannya. Penggunaan gaya bahasa dalam menuliskan sastra memberikan kesan menarik bagi yang akan menikmati sastra tersebut.


Dilihat dari jenis-jenisnya gaya bahasa dibagi menjadi 2 bagian menurut Keraf (2010:115).


1. Non-bahasa

Gaya bahasa pada jenis ini meliputi:

  1. Gaya bahasa berdasarkan pengarang
  2. Gaya bahasa berdasarkan masa
  3. Gaya bahasa berdasarkan medium
  4. Gaya bahasa berdasarkan subjek
  5. Gaya bahasa berdasarkan tempat
  6. Gaya bahasa berdasarkan hadirin
  7. Gaya bahasa berdasarkan tujuan.


2. Bahasa

Gaya bahasa pada jenis ini meliputi:

  1. Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata atau diksi
  2. Gaya bahasa berdasarkan nada yang terkandung dalam kalimat
  3. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat
  4. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna.
  5. Gaya bahasa jika ditinjau dari langsung tidaknya makna


1. Gaya Bahasa Retoris

  • Aliterasi
  • Asonansi
  • Anastrof
  • Apofasis atau Preterisio
  • Apostrof
  • Asindeton
  • Polisindeton
  • Kiasmus
  • Elipsis
  • Eufimismus
  • Litotes
  • Histeron Proteron
  • Pleonasme dan Tautologi
  • Perifrasis
  • Prolepsis atau Antisipasi
  • Erotesis atau Pertanyaan Retoris
  • Silepsis dan Zeugma
  • Koreksio atau Epanortosis
  • Hiperbol
  • Paradoks
  • Oksimoron

2. Gaya Bahasa Kiasan

  • Metafora
  • Alegori, Parabel, dan Fabel
  • Personifikasi atau Prosopopoeia
  • Alusi
  • Eponim
  • Epitet
  • Sinekdoke
  • Metonimia
  • Antonomasia
  • Hipalase
  • Ironi, Sinisme, dan Sarkasme
  • Satire
  • Innuendo
  • Antifrasis
  • Pun atau Paronomasia