Kumpulan Puisi Ibu yang Bisa Bikin Bunda Tersenyum

Kumpulan Puisi Ibu yang Bisa Bikin Bunda Tersenyum

Source : tokopedia.com

1. Bundaku Sayang – Nadilla Syahkina

Engkau selalu ada untukku

Menemaniku dalam suka dan duka

Menemani hari-hari ceriaku,


Bunda,

Engkau selalu membimbingku

Mengajariku untuk berakhlak mulia

Dalam keseharianku


Bunda,

Engkau bagai malaikat bagiku

Engkau juga sahabat bagiku

Ketulusan yang ada dalam dirimu

Membuat aku bangga pada dirimu


Bunda,

Aku selalu menyayangimu

Jasamu tak akan pernah bisa terbalas olehku

Namun aku akan berusaha menjadi anak kebanggaanmu



2. Saat Aku Menutup Mata – Mosdalifah

Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air

Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin hati itu seakan tergores

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin bibir itu tersenyum

Aku tidak ingin engkau terluka


Bunda,

Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu

Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskanku


Bunda,

Aku hanya ingin engkau merelakanku

Dan mengantarkan aku pulang ke rumahku dengan senyum

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin kau tahu

Bahwa aku menyayangimu

Bahwa aku mencintaimu

Aku bahagia bisa jadi anakmu



3. Ibuku Pahlawanku – Anonim


Ibu, 

Engkau melahirkanku

Dengan kasih sayang


Ibu,

Kau selalu ada disampingku

Dimanapun aku berada


Ibu,

Kau berjanji akan menemaniku


Ibu,

Kau telah melahirkanku dengan taruh nyawa


Terima kasih,

Ibu



4. Kemuliaan Seorang Ibu – Anonim

Terdiam sejenak dalam renungan

Kala bayang wajahmu datang menyapa

Waktu pun berputar kebelakang

Membuka memori kenangan kecilku


Tetesan keringat dan air mata

Berjuang melawan maut

Demi kehadiran sang buah hati

Mendengar tangisan pertamaku

Jadi kebahagiaan tak ternilai bagimu


Saat ku mulai belajar berjalan

Kau dengan setia menjaga ku

Ku mulai belajar bicara

Engkau dengan sabar mengenalkanku pada kata-kata


Hingga ku dewasa, kasih sayang itu tetap sama

Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu


Bekerja tanpa mengenal kata lelah

Tidur tanpa mengenal kata lelap

Terjaga dalam gelapnya langit subuh

Demi mencari sesuap nasi untuk ku


Tapi, balasan apa yang ku beri

Hanya goresan luka dan air mata

Meskipun begitu,

Kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun


Selalu kau sebut namaku dalam doamu

Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya

Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu


Pepatah pernah berkata

“Surga dibawah telapak kaki ibu”

Izinkanlah daku mencium surga itu,

Ibu




5. Hebat dan Tangguhnya Ibuku – Anonim

Dari segumpal darah aku dalam rahimmu

Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya

Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu

Hingga aku lahir ke dunia ini


Kau jaga, rawat, dan lindungi aku

Kau ajari aku bertutur kata

Kau ajari aku bertindak tanduk

Kau ajari aku baik dan buruk


Menjalani semua itu,

Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu

Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira

Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukku


Kau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati

Mencurahkan segala kasih sayang

Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu

Tak peduli apa kata orang banyak


Kau pahlawan pribadiku

Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku

Senyum manis selalu terpancar darimu

Yang selalu menguatkan batinku


Sinar cintamu kan ku kenang selalu

Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku

Dengan cara apapun itu

Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmu


Aku sadar dan tahu

Tiada muara kasih sedalam ibu

Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu

Menjadi untaian ibu untuk anakmu


Kini baktiku seakan tiada sempurna

Pengabdianku padamu kurang rasanya

Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu

Hanya doa ku panjatkan

Hanya terima kasih ku padamu sampaikan



6. Ibu Matahariku – Anonim

Ibu,

Tanpa mu aku tidak bisa lahir

Tanpa mu aku tidak bisa melihat dunia ini

Dan tanpa mu aku tidak bisa sebesar dan sekuat ini


Ibu,

Kau malaikatku

Kau pahlawanku

Dan kau matahariku


Ibu,

Aku tidak tahu harus berkata apa

Terima kasih, itu tidak cukup

Membahagiakan mu, itu belum cukup

Aku sangat sayang padamu,

Ibu



7. Ibu – Anonim

Beredar bintang di garisnya

Bulan bercahaya pada lintasnya

Waktu bergulir dalam takdirnya


Aku,

Terlahir dari manusia hebat

Menyayangi tanpa batas

Mendampingi di semua kisahku


Kau,

Perempuan terbaik dalam kerajaanku

Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupku


Ibu,

Aku mencintaimu

Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu


Ibu,

Aku mencintaimu




8. Kesunyian Ibu – Denza Perdana

Dahinya adalah jejak sujud yang panjang

Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya

Derai air mata di pipinya telah mengering

Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga


Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya

Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita

Menjerit saat lelap berkuasa

Berdoa bukan untuk dirinya



9. Jauh Jarak Tetap Kau Tempuh – Anonim

Jarak ini terlalu jauh,

Antara kenyataan dengan impian


Tetapi,

Engkau tetap menempuhnya

Tak peduli berapapun jauhnya

Tak peduli berapapun sulitnya


Engkau tetap percaya

Bahwa suatu hari nanti

Perjuangan ini akan bertemu dengan kenyataan




10. Bunda dalam Cahaya – Romadona

Dia wanita bernama cahaya

Hatinya memancar

Tergurat dalam doa-doa

Tangan kecilnya mengantar kami di gerbang cahaya


Dia berjalan dengan cinta

Dia berjalan menerjang luka

Bahkan dia menempuh tanpa

Batas rasa


Dia lah ibu dari segala cahaya

Ibu dari semua luka kami

Ibu dari jejak yang terukir

Dalam tinta sejarah