Kumpulan Puisi Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang Menyentuh Hati #2
Kumpulan Puisi Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang Menyentuh Hati #2
Source : seruni.id
Puisi Pahlawan 3 Bait
11. Puisi untuk Para Pahlawan
Tak ada yang bisa kami berikan
Selain frasa ‘terima kasih’ yang kami ucapkan
Dari lisan dengan kesungguhan
Tak ada yang bisa kami lakukan
Selain memperingati jasa-jasa kalian
Dan berupaya dengan segenap kemampuan
Untuk menjaga kemerdekaan
Dan menghargai segala bentuk perjuangan
Yang kalian persembahkan
Dengan penuh rasa kesungguhan
Untuk negeri kita yang tercinta
Tak ada yang bisa kami lakukan lagi selain itu
Terima kasih kami ucapkan untuk kalian
Para pahlawan yang telah berpulang kepada Tuhan
Yang telah memberikan segala kemampuan
Demi terwujudnya kemerdekaan
Negara ini dari penjajahan
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih
Untuk kalian para pahlawan sekalian
12. Bambu Runcing yang Terhunus
Bambu runcing yang tegak menantang kedzaliman
Menantang meriam besar penuh kesombongan
Keangkuhan akan kekuatan
Lagi-lagi mencoba merampas sebuah kebebasan
Bambu runcing terhunus menagih darah
Darah siapakah gerangan yang akan memuaskannya
Pucuk tajam itu sangat ingin menumpas
Segala kedzaliman dan angkara murka para penjajah
Bambu runcing dengan tegak menantang kulit putih
Bersenjatakan bedil dan meriam besar
Namun ternyata, mampu terkalahkan oleh sebilah bambu
Yang terlahir dari semangat keadilan dan persatuan
13. Pahlawan yang Terbuang
Dari negeri seberang aku menyapamu
Di tanag pengasingan aku terbuang
Seorang pejuang perang yang terasingkan
Dalam deru debu peperangan kemerdekaan
Duhai saudaraku sebangsa di tanah air
Aku menyapamu dalam dekapan cinta
Serta rasa bangga dan semangat perjuangan
Meski kini daku berada di pengasingan
Mungkin saja akhir hidupku hanyalah berada pada hitungan detik saja
Mati membusuk di pengasingan ini
Kutitipkan semangat juang ini
Kepadamu kawan di medan perang
Puisi Pahlawan Karya Chairil Anwar
14. Prajurit Jaga Malam
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
Bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waku jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
15. Krawang Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan mendegao hati?
Kami bicara padamu dalam hening di mala sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bis
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menajaga Bung Hatta
Menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalag terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Puisi Pahlawan Pendidikan
16. Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
Tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dikulis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terima kasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
Wahai pejuang pendidikan Indonesia
Oleh: Ayu Sri Nurmalasari
17. Siapa Pahlawanku?
Pahlawanku tidak memiliki kekuatan tempur
Karena pahlawanku tidak berkelahi
Pahlawanku tidak bisa terbang
Karena pahlawanku tidak punya sayap
Pahlawanku tidak memiliki kostum khusus
Karena pahlawanku hanya manusia biasa
Pahlawanku berbeda dari setiap jenis superhero
Pahlawanku membuatku pintar
Pahlawanku mengubah masa depanku
Pahlawanku membuatku tahu sesuatu
Karena pahlawanku adalah guruku
Allah memberkatimu, Guru.
Oleh: Puisicinta-permaisuri.blgospot.com
18. Untukmu, Pahlawan Pendidikan
Saat itu, ratusan tahun berlalu sudah
Bangsa Indonesia harus berjuang
Mengokang senapan, mengangkat bambu runcing
Dan tempur tanpa henti
Engkau memiliki pendapat lain
Pejuangan tak semata
Dengan angkat senjata
Di Yogyakarta
Lahirlah tanam siswa
Organisasi dengan tujuan
Mendidikan manusia Indonesia
Agar mampu mengoptimalkan
Fungsi akalnya
Engkau kerahkan tenagamu
Engkau korbankan waktumu
Untuk mendidik putra-putri bangsa
Yang sebelumnya tak mengenal aksara
Atau nagka
Dengan pendidikan
Akal putra-putri bangsa akan tercerahkan
Untukmu pahlawan pendidikan
Jasamu membangun dunia pendidikan dan
Kegigihanmu membangun organisasi pendidikan
Di tanah air telah menginspirasi generasi penerusmu
Untuk mempercayai dan meyakini
Bahwa pendidikan adalah hal penting
Untuk meraih kemerdekaan
Pendidikan juga hal utama
Dalam proses kehidupan manusia
Ki Hajar Dewantara,
Jasamu akan dikenang abadi
Oleh bangsa, sebagai pahlawan bagi dunia pendidikan di Indonesia
Oleh: Arif.rahmawan.web.id
19. Guruku Pahlawanku
Guruku, engkaulah pahlawanku
Engkaulah gigihku
Badai sekalipun, takkan gentarkan engkau
Engkau pahlawanku
Guruku, engkau singgasana daya guna
Terbesit ria menerap dikau
Melangkah pasti merindu esok
Guruku, dikau memoria untukku
Guruku, tawamu, nyanyianmu
Candamu memoriaku
Guruku, dikau pahlawanku
Dikau pahlawan tanpa tanda jasa
Oleh: Yudel Neno
20. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah gutuku
Yang edukatifku
Yang membekaliku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Senyumu mengimbuhkan dorongan untuk kami
Menyongsong jaman dengan yang lebih baik
Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang amat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih guru
Perjuanganmu amat artinya bagiku
Tanpamu ku tak akan mengerti tentang dunia ini
Akan selamanya kupanjatkan doa untukmu
Terima kasih guruku
Oleh: Romandecade.org
Puisi Pahlawan 10 November
21. Senyum Pahlawanku
Cucuran keringat di tubuhmu
Darah yang mengalir dalam ragamu
Tak patahkan semangat juangmu
Untuk meraih herapan, kemerdekaan
Tekadmu yang membara
Dengan gagah tegap kau berdiri
Tak pedulikan rasa sakit
Demi sang bumi pertiwi ini
Namun…
Kini perjuanganmu itu seperti tak berarti
Tangisan sedih rakyat kecil menjadi-jadi
Korupsipun seperti sudah menjadi tradisi
22. Puisi Buat Pahlawan
Demi sang negeri
Kau korbankan jiwamu
Demi sang bangsa
Rela kau pertaruhkan nyawamu
Maut yang menghadang di medan tempur
Kau bilang itu hanyalah hiburan
Nampak jelas raut wajahmu
Tak segelintir pun rasa takut
Semangat membara di dalam jiwamu
Taklukan mereka penjajah negeri
Harimu yang berwarna merah membara
Pembunuhan, pembantaian yang dihiasi bunga api
Mengalirkan sungai darah di hadapanmu
Bahkan saat mata air darah itu
Mengalir dari tubuhmu
Namun tak dapat runtuhkan bentang semangat juangmu
Bambu runcing yang selalu setia menemanimu
Kaki telanjang penuh luka
Pakaian lusuh dengan seribu wangi
Basah badanmu kering badanmu
Kini mengantarkan bangsa ini
Ke dalam kemerdekaan yang hakiki