Kumpulan Puisi Tentang Alam yang Menyentuh Jiwa #2
Kumpulan Puisi Tentang Alam yang Menyentuh Jiwa #2
Source : goodminds.id
#10. Puisi Tentang Alam Pegunungan
Judul : Alam di Lembah Semesta,
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus indahnya mentari
Tegah cahaya menusuk citra
Pahatan gunung mbelah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi…. tajam
Sejak waktu tak lagi beranjak
Disanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki yang menjejak karya cipta-Nya
Dimanakah aku berada?
Tebarkan pesona di cakrawala
Tak berujung dipandagg lainnya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan alam
#11. Terguran Darimu
Gemuruh angin diiringi deburan ombak
Kukira itu adalah hal yang biasa
Namun, kali ini tak seperti biasa
Ia datang dengan penuh energi
Melumat habis semua bangunan di sekitarnya
Rumah, harta, dan bahkan nyawa menjadi korban
Kau lalap habis semua itu dalam hitungan detik
Mungkin ini adalah teguran darimu
Sebagai pertanda bahwa bumi ini sudah tua
Alam ini semakin lelah karena tak pernah dijaga
Mata dunia menatap heran
Mengapa bumiku terus berduka
Bantuan terus datang mengalir
Ucapan belasungkawa terus menerus hadir
Tuhan…. seburuk itukah salahku
Mengapa kau lumat habis semua yang kumiliki
Aku tahu, semua itu memang milikmu
Dan kini aku ikhlas jika semuanya harus pergi
Ya Tuhan… ampunilah kami dengan segala dosa yang kami lakukan
#12. Indahnya Negeriku
Kudengar kicauan burung yang amat merdu
Menandakan bahwa ini adalah hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia ini hanya ada untukku
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Tenang, sejuk dan senang yang akau rasakan
Membuatku merasa seperti melayang di awan
Wahai sang pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Siang dan malam pesonamu terus terpancar
Desiran angin penuh irama di pegunungan
Tumbuhan rimbun menari di dalamnya
Terasa indah sampai ke dada
Bak indahnya sebuah taman surga
Keindahan alam ini terasa sangat sempurna
Membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana
Embuat siapa saja akan terkesima
Tetapi, kita harus selalu menjaganya
Agar alam yang indah ini tidak akan pernah sirna
***
#13. Puisi Pantai
Kubiarkan ombak itu mengusap
Dan kubiarkan kedua kakiku menari di atasnya
Dalam buaian keriakan kalbumu yang kupandang jauh
Jauh di ufuk kebiruan yang terpadu
Menyatukan biru langit dan biru laut
Walau hanya sekejap berlalu
Ku tak ingin beranjak dari pesonamu
Hamparan pasir putihmu yang menyilaukan
Debur ombak yang membuat jantung berdebar
Keceriaan tawa anak yang membahagiakan
Terlihat jelas lesung pipimi
Bak guratan pasir dengan jari-jari lentikku
Yang sesekali gelombang menyapa
Menandaka bahwa waktu telah sai
Biarkan aku berjalan dan berlalu
Untuk ijinkan aku menemui
Walau sekedar dalam untaian mimpi
Kan ku basuh kakiku di pantai ini
#14. Tangan-Tangan Nakal
Hancur sudah segalanya
Hanya karena ulah yang sederhana
Namun terasa berat nan besar
Terlihat biasa namun menghancurkan
Ini udara segar mulai tak terhirup lagi
Burung berkicau pun mulai berkurang
Yang ada hanya api membara yang terus membakar
Bagaikan khalayak rayap yang memusnahkan
Harapan kini semua musnah
Ribuang orang merasakan kesedihan
Tangis yang menyayat hati
Kesengsaraan yang datang bertubi-tubi
Bagaikan sebuah beban di atas gunung
Semuanya terasa tertimbun padat
Bagaikan puncak gunung
Hamparan padang rumput
Subur nan hijau
Kini sudah tak terlihat
Jernihnya air tergantikan dengan warna gelap dan berbau
Para penghuni habitat pun mulai bepergian
Untuk pergi mencari perlindungan
Jangan tanyakan mengapa!
Jangan salahkan siapa!
Semua itu salah kita
Kesalahan dari hal yang sederhana namun berefek besar
Ulah tangan-tangan nakal yang mulai membinasakan keelokan alam
#15. Puisi Keindahan Alam
Betapa eloknya alam ini
Laut yang berombak-ombak
Wan yang bergerak-gerak
Serta hembusan angin yang sepoi-sepoi
Aku kini berdiri di atas gunung
Berdiri di bawah langit untuk menyaksikan keindahan dari alam ini
Keindahan sebuah dunia
Ku pertaruhkan seluruh jiwa dan raga
Bertahan sendiri di atas gunung
Untuk melihat keindahan alam
Melihat kuasa Tuhan yang maha sempurna
#16. Puisi Minggu Pagi
Kapan terakhir kali kau melihat burung gereja di pagi hari
Semua itu tak lagi kau rasakan karena kesibukanmu
Padahal pagi selalu sama
Namun, kau tak pernah sedikitpun menghiraukannya
Mumpung ini minggu pagi
Gunakan hari untuk perhatikan indahnya alam
Menatap luas langit
Menghirup dalam-dalam udara pagi ini
Semuanya terasa sangat melegakan
Yang terdengar hanya bunyi kokokan ayam jantan yang membangunkan
Tak ada lagi bunyi klakson dan knalpot
Coba ku tanya lagi
Masih adakah waktu engkau untuk menikmati minggu pagi
Jangan jadikan minggu pagi hanya untuk bermalas-malasan
Namun jadikan minggu ini untuk bersyukur kepada Tuhan
Perhatikan semua sisi di sekitarmu
Ada banyak hal baru yang tak pernah kau tahu
Hal-hal indah yang tak pernah kau pandang sebelumnya
Namun mereka sejatinya selalu memandangimu
Nikmati minggu pagimu
Walau hanya seminggu sekali
Jadikan minggu ini
Sebagai salah satu tanda untuk mensyukuri kebesaran Ilahi
#17. Bumi Bersabda
Mendung hari ini belum tamak menutupi langit
Seberkas haru yang larut terbalur rasa takut dan kalut
Terpaku meratap menatap jiwa yang dipenuhi dengan rindu
Sejukkan dahaga dan jiwa sendu merayu
Bulan tak ingin membawakan tawa yang manja
Kala waktu tak ingin berkawan lagi dengan malam
Saat bintang bersembunyi berharap sunyi sendiri
Terhapus awan gelap yang menutupi langit
Bulan tampil dengan cantik dan menarik di jiwa ini
Hitam akan menang menutupi erang
Namun sang fajar bersama dengan mentari akan menari
Bersama bersenandung salam di alam pagi ini
Duniaku kini terasa sangat indah
Sama halnya dengan hidupku yang terasa sangat indah
Menantikan indahnya alam yang terus bersambut
Untuk dunia yang cerah tanpa kabut