Kumpulan Puisi Tentang Alam yang Menyentuh Jiwa #1
Kumpulan Puisi Tentang Alam yang Menyentuh Jiwa #1
Source : goodminds.id
#1. Senja Sore Itu
Kilau cahaya orange menyelimuti sore itu
Indah, tampak indah dan menyilaukan
Anggunmu mengalahkan anggunnya sang dewi
Meskipun hadirmu hanya sebentar
Namun, kehadiranmu akan selalu dinanti
Elokmu memberikan warna di langit sore itu
Penuh keagungan dari indahnya ciptaan yang maha kuasa
Penuh rasa syukur kuucapkan karena masih bisa menantimu
Untuk hari esok, esok dan seterusnya
Kini suryamu sudah siap untuk tenggelam
Menjemput rembulan yang akan menerangi malamku
Menanti pagi dengan munculnya dirimu
Hingga di sore hari ku kembali menantikan dirimu
Lembayung indah nan memanjakan mata
Gradasi warna yang tak bisa terlukiskan dengan sembarang cat
Sebuah hiasan besar penutup waktu siang
#2. Bulan Bersamaku
Senyum manismu menyapaku malam ini
Memancarkan cahaya terang penyejuk jiwa
Sejenak diriku termangu di depan jendela
Memandangmu yang penuh dengan karisma
Bulan bersamaku
Cahaya indah terang nan penuh pesona
Sinarmu yang terpancar mengusir sunyinya malam ini
Memberikan keterangan di dalam jiwa dan malamku
Memberikan semangat yang berkobar agar aku terus berjuang
Merangkai mimpi yang harus kuperjuangkan
Bulan bersamaku
Elok indah rupawan yang tampak menyelimutimu
Meskipun jarak kita jauh
Namun hanya dirimu yang mengertiku hingga kini
Terima kasih bulan
Kau masih setia bersamaku dan menemani setiap kegalauan malamku
#3. Kemana Perginya Alamku
masih kuingat jelas saat itu
meskipun terlihat samar, namun aku masih mengingatnya dengan jelas
alamu yang indah
alamku yang subur
alamku dengan segala kekayaan yang dimilikinya
namun,
kemana kini perginya dirimu
mengapa indahmu mulai pergi
mengapa suburmu mulai luntur
dan mengapa kekayaanmu mulai habis?
Aku harus mempertanyakan ini kepada siapa?
Alamku yang indah
Kini kau menangis terpuruk
Melihat dirimu yang kini mulai rusak
Rusak karena ulah perbuatan manusia yang tak bertanggung jawab
Kesedihanmu semakin bertambah
Tangismu semakin menjadi jadi
Kala kau melihat….
Banjir di mana-mana
Tanah longsor dimana-mana
Satwa mulai turun ke pemukiman
Galian lubang batu bara- dimana-mana
Alamku kemana kini kau pergi
Apa kau murka saat ini?
Apa kau kecewa karena sudah tak seperti dulu lagi
Alamku, ingatkan manusia untuk menjagamu
Tanpa hadirnya dirimu
Kemana manusia harus melangkah pergi
Mari kita jaga alam ini agar tetap abadi
#4. Bisikan Angin Pantai
Di tepi pantai kutatap indahnya garis cakrawala itu
Alunan pohon kelapa yang melambai-lambai
Hembusan angin yang berbisik mesra
Membuatku ingin singgah lebih lama lagi
Biru warnamu menyejukkan mata
Panas terikmu membuat rinduku semakin meraja
Bisikan anginmu membuatku terlena
Ya, terlena dengan keindahan kuasa Tuhan yang maha pencipta
Tak henti-henti aku bersyukur menatap keindahanmu
Alunan rindu yang terus menggebu
Terhanyut sepi hembusan angin sore ini
Membuatku semangat untuk melanjutkan hidup lagi
#5. Bintang Malam ini
Kutatap langit malam ini
Gelap, tampak sangat gelap
Takku temukan apapun di sana
Namun,
Saat kulit sepercik cahaya mulai muncul
Sangat kecil dan terlihat sangat jauh
Di bentang langit yang terlihat semu
Cahayamu membuatnya terlihat saagat indah
Membentuk rasi bintang sebagai penunjuk arah
Cahayamu mungkin tak begitu bersinar
Namun kilauan cahayamu memancarkan sebuah harapan
Harapan bagi para pelaut untuk bisa kembali pulang
Bertemu keluarga dan menatap masa depan
Hadirmu juga sebagai petunjuk alam
Sebagai tanda untuk umat manusia mempersaipkan
Bahkan kemarau sebentar lagi datang
Rinduku ini terasa semakin menggebu
Kalau kau datang dengan sedikit cahaya yang terangi malamku
#6. Indonesiaku
Kau tumpahkan jiwa dan ragamu untuk kami
Menangis sendirian tiada yang menemani
Menatap sang surya yang kian mewarnai dunia
Memberikan harapan untuk masa depan bangsa
Indonesiaku
Kau terdiri dari ribuan pulau yang berjajar indah
Penuh dengan keindahan alam surgawi
Penuh dengan keanekaragaman hayati
Penuh dengan budaya dan tradisi
Indonesiaku
Kau begitu indah
Kau begitu berarti
Beruntungnya diriku bisa menjadi bagian darimu
Sebuah negara yang seperti surga
Penuh kekayaan alam meskipun belum bisa tertata rapi
Indonesiaku
Teruslah menjadi negara yang maju
Positif sejahterakan rakyatmu nanti
Agar ibu pertiwi bisa tersenyum kembali
Agar kelangan bisa segera usai kini
Tergantikan dengan senyum indah putra putri pertiwi
#7. Damainya Desaku
Embun pagi baru saja sirna
Menandakan bahwa pagi hari telah tiba
Berarti saatnya kami mulai bekerja
Di desaku tampak sangat berbeda
Banyak orang mulai berkelana, bahkan sebelum sang surya datang
Mencari nafkah disemilirnya persawahan
Melawan dingin yang menusuk hingga ke tulang
Damainya desaku
Meskipun kami jauh dari hingar bingar kota
Namun kami di sini tetaplah bahagia
Karena desaku teramat sangat mempesona
Alamnya indah
Pemandangannya menyilaukan mata
Semangat para pak tani dalam bekerja
Menjadi pemandangan yang tak bisa kau temukan di kota
Damainya desaku
Tak ada keributan antar tetangga
Gotong royonglah yang selalu terjaga
Tak ada gosip yang merajalela
Karena mereka tahu bahwa semuanya berkeluarga
Damainya desaku tercinta
#8. Langit dan Bumi
Banyak yang mengatakan bahwa kalian tak bisa disatukan
Namun percayalah bahwa kalian saling membutuhkan
Tanpamu bumi bukanlah apa-apa
Tanpa bumi langit juga tak dapat memancarkan keindahannya
Langit dan bumi
Dua alam yang terpisahkan oleh garis Tuhan
Tak akan bisa menyatu meskipun tertelan waktu
Teta akan selalu bersama hingga di akhir zaman
Biru warnamu membuat semua makhluk dibumi ini terkagum
Tanpamu mungkin makhluk di bumi ini tidak ada
Meski begitu keberadaanmu adalah segalanya bagi kami
#9. Namaku Alam
Perkenalkan, namaku adalah alam
Aku adalah tempat yang sangat indah dan mempesona
Tak ada satu hal pun yang bisa menciptakanku selain Tuhanku
Aku tempat tinggal flora dan fauna
Mencari makan, sebagai tempat tinggal, dan sebagai tempat untuk berkelana
Banyak manusia yang mencoba untuk menaklukkanku
Karena mereka ingin melihat dengan dekat bagaimana keindahanku
Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku
Perhiasan yang akan mempercantik tubuhku
Tanpa tumbuhan, tubuhku tak akan pernah secantik ini
Tumbuhan pula yang memberikan hawa sejuk pada diriku
Sebuah kedamaian yang tak bisa ditemukan di tempat manapun
Namun….
Berhati-hatilah denganku
Jangan mudah terlena
Jangan serakah
Dan jangan jadi pendusta
Mencoba menaklukkanku boleh
Namun kau tak pernah tahu betapa dalamnya aku
Merusakku boleh
Namun kau akan merasakan akibat dari perbuatanmu
Jadi, nikmati aku sewajarnya
Rawatlah aku sebisanya
Karena aku akan selalu menemani
Jika kau juga menemaniku