Puisi Persahabatan Pendek

Puisi Persahabatan Pendek

Source : titikdua.net

Puisi tidak melulu soal cinta, dan cinta tidak selamanya mengenai hubungan antara dua jenis manusia. Puisi persahabatan pendek bisa saja diciptakan untuk orang terdekat kita dan sudah menjadi semacam keistimewaan dalam membuatnya.

Silakan simak contoh puisi tentang sahabat yang pendek di bawah ini.

Sahabat

Tali perkenalan mengikat sahabat
tersimpul mati lagi erat
datang panas kita teduh berpayung
disimbah hujan rela basah
suka dan duka ditempuh bersama
itulah sahabat setia.


Sahabatku

Bagiku engkau adalah jiwaku
Senyummu adalah semangatku
Kata katamu adalah penguat belulangku
Simpatimu adalah nafasku…

Pagiku cerah dengan tawamu
Siangku indah tak pernah kelabu
Malamku hangat dengan candamu
Mimpiku indah karenamu

Apakah engkau seorang malaikat?
Bertubuh manusia sejuta harkat
Karenamu aku bermatabat
Sungguh sejati engkau sahabat.


Aku mau jadi sahabat kamu

Lontar kata menerawang tiada gema….
Centang prenangkan kelembutan hati..
Kelam mendung pun merintikkan pedih…
Adakah sahabat tuk berbagi….
Kulihat sinar di bayangmu hari ini…
Harapkan semua indah di warna pelangi…
Hadirmu kan membunuh hati beku yang sepi…
Bagiku kaulah mentari pagi.


3 Puisi Sahabat

Source : titikdua.net

Bagaimana cara kamu dalam menyampaikan rasa terima kasih kepada teman dekat yang sudah hadir dalam hidupmu? Kepada orang yang sudah banyak berperan penting hingga kamu bisa sampai ke tahap sekarang?

Cukup dengan menuliskan puisi sahabat. Baca dengan hati dan perasaan puisi tentang sahabat berikut ini.

Sahabat

Di relung hati ini terukir kenangan
Indah berdandan menghias hati
Ingin rasa tuk segera bercerita
Mengenang tentang seorang pribadi

Rentang waktu yang panjang mengawali
Terjalin jumpa tak disengaja
Canda tawa mengisi cerita warna
Tercipta janji satu jadi sahabat

Gumul juang lelah melewati hari-hari
Semua terasa seakan tak berarti
Sirna di kala ada di sampingmu
Dia telah menjadi sahabat seumur hidup.

(Margerietje Carla – Balikpapan, 21 April 2012)


Bagi Sahabat

Pagi ini sangat cerah sahabat
burung kecil asyik berkicau
dan lihatlah
matahari tersenyum lembut kepadamu
tidak ingatkah engkau sahabat
bahwa hari ini kita mesti sekolah?

hapuslah mimpi-mimpi kecilmu
cemara menggugurkan daunnya beberapa helai
yang berpacu dengan angin untuk sampai ke tanah
jalan masih jauh
yang harus kita tempuh dan kita jalani
semoga engkau sadar sahabat
bahwa pagi ini masih ada
setitik kecerahan bagimu.

(Taufiq Ismail, Kompas Th. XIII, 5 Mei 1978, hal. 5)


Penghianatan Sahabat

Kau hadir
Dalam suka dan dukaku
Di kala sedih kau ada
Di kala ku suka
kau juga ada
Kau adalah sahabatku

Dulu…

Secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini
Semua telah berubah
Hitam tak jadi putih kembali

Selama ini…

Kutahu benar sifatmu
Tapi ku keliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu
Tlah dibuat akan mata ini
Rasanya tak akan dapat kubedakan
Mana kebaikan asli dan palsu
Kau tusuk aku dari belakang
Kau beberkan kejelekanku
Kau hiasi kebusukanmu dengan basa-basimu
Sungguh aku tak sangka
Kau balas persahabatan ini dengan itu
Mungkin itu arti sahabat bagimu.

(Luh Putu Metta Sari – Balikpapan, 10 Januari 2015)