Puisi RINDU Untuk Orang Tersayang #9
Puisi RINDU Untuk Orang Tersayang #9
Source : pantuncinta2000.blogspot.com
Rindu Tak Terbendung
Ya begitulah. Cinta memang tak masuk logika.
Rindunya pun demikian. Ada rindu serindu-rindunya. Hanya mengendap dalam dada.
Untuk berterus terang, malu rasanya. Kalau disimpan, juga menyakitkan.
1. Sepucuk Rindu
Ada sepucuk rindu
Di puncak cinta.
Jatuh melayah-layah
Ke lembah duka.
Itulah dia
Sepucuk rindu
Milikku.
Tak lagi dapat kumenahannya
Ia jatuh, karena mencarimu.
Moga-moga
Kau mengerti tentang rasa itu.
2. Rindu Tak Terbendung
Di tepi lautan cinta,
Tentu ada ombak rindu
Berdebur di sana.
Orang bilang rindunya indah,
Bergulung-gulung sepanjang masa,
Tapi bagiku, rindu ini menyakitkan.
Ada rindu bercampur cinta,
Yang tak sanggup kumenahannya.
Sayang seribu kali sayang,
Yang kurindu hanya menganggap persahabatan.
3. Bawa Hatiku
Kalau kau pergi,
Bawa juga hatiku dengan rindunya,
Supaya aku tidak tersiksa.
Bahwa hatiku dengan lukanya,
Supaya pedih ini hilang segera.
Kenapa aku
Begitu terkesima olehmu.
Hingga bahagia ini
Seolah berada di tanganmu.
Tidak!
Aku ingin seperti dulu
Yang bahagia walau tanpamu,
Yang tersenyum dengan segala kehidupanku.
Ya Allah, izinkan aku kembali kepada-Mu.
4. Bimbang Dengan Perasaan
Kalau memang bukan cinta,
Kenapa ada rindu tak terbendung.
Mencari celah di setiap hariku,
Mengganggu tidur malamku.
Tapi kalau cinta
Kenapa kubiarkan
Engkau pergi dengan yang lain
Menuju samudra kehidupan.
Mungkinkah,
Aku sedang jatuh cinta
Hingga hilang pikiranku,
Tak lagi sempurna. Ya, karena cinta.
5. Puisi Rindu Sahabat
Persahabatan itu indah. Salah satu dari tiga hal yang mendatangkan kelezatan iman adalah mencintai seseorang karena Allah.
Berikut ini beberapa puisi ungkapan rindu untuk sahabat.
Ingin kubercerita.
Di saat-saat begini
Aku semakin kangen sama kamu.
Ingin bercerita
Bahwa malam ini
Hatiku tak tentu rasa.
Aku telah jatuh cinta.
Meskipun begitu aku tahu,
Cinta ini seharusnya tak ada.
Seperti yang kau katakan,
Cinta itu hanya tumbuh
Saat berada di peraduan
Yang direstui Tuhan.
Aku tahu,
Tapi entahlah. Mengapa
Malam ini aku tergoda
Oleh cinta yang tak berharga.
.
Kau Dimana?
Kau dimana?
Apakah kau tak ingat aku?
Sungguh,
Aku sangat khawatir
Apakah kau baik-baik saja.
Kalau kau bahagia,
Kabari diriku agar akupun ikut bahagia.
Kalau kau sedang susah,
Katakan padaku, bukankah aku adalah sahabatmu semenjak dahulu?
Jangan kau pendam sendiri
Di sini, sahabatmu setia menanti.
Masih Berharap.
Semenjak kenal dulu,
Aku masih berharap padamu.
Suatu hari, semoga
Aku kau izinkan untuk memberi bahagia.
Sebab cintaku bukan cinta meminta.
Cintaku memaksa diriku
Untuk bahagia melihatmu bahagia.
Di sini.
Aku berharap dan menanti.