10 Puisi Rindu #1
10 Puisi Rindu #1
Source : seuntaipuisi.blogspot.com
Contoh Puisi Rindu
Kategori pertama kumpulan puisi tentang rindu ini dikemas ringkas dan jelas, berikut ini kami sajikan kumpulan puisi pendek tentang rindu nya :
1. Kangen
Malam hari ini sunyi kembali lagi panggil
Dalam gelapnya sepi, aku menguntai kangen
Tiada tuan, ia terus mengusik ku
Untuk hal yang tabuh
Aku akan berlabu walaupun hati berkabut
Jiwa ini mematung bersama aksara semu
Kesunyian lalu bawa sendu
Di mana hati terus menanyakan jauh
Sepanjang di dalam kangen
Sekarang semuanya jadi tidak pasti
Saat jawab tidak berjumpa
Akulah sendu dalam kelambu kangen
2. Masa lalu
Hujan menyapaku sore hari ini
Bawa sebungkus kangen yang baru
Dari siapa? Mungkinkah kamu?
Aku tidak sempat minta untuk rindumu
Tetapi hujan kirim pesan kangen darimu
Aku dapat melihatmu, ada dimukamu
Bahkan juga dalam jarak yang paling dekat
Tetapi kita seperti tidak sama-sama mengenal, aneh ya
Gravitasi kita tidak akan bersatu seperti dahulu
Lenyap bersama waktu
Serta rasa-rasanya seperti magnet
Memikat kangen waktu dipisah jarak
Karena itu rasa itu akan ku sebutkan
Masa lalu Kangen
3. Hujan Tempo hari Sore
Wewangian hujan terus membuat berbau lain berasa iri
Tindakanku masih sama
ke hujan yang terus ku kira spesial
Seluruh rongga terbuka
memuat wewangian hujan semakin lama dalam dada
Ke hujan aku memberi pesan
Bawa rinduku tenggelam untuk kelak kembali lagi kau ambil
Seperti hujan yang memperkuat
Aku akan tabah
Kunci yang kau membawa biarkan pintu hatiku
tidak akan kembali terbuka
Rumput basah ialah kenyamanan
Melepaskan hatiku mengambil langkah jauh
Tembus kau yang ada dibalik tanah yang ku injak
4. Buket Bunga dari Pernikahan
Lagu cantik syahdu yang merdu
Halus menegur telingaku
Hatiku memberikan diri
Waktu itu tidak kudengar suara apa saja yang lebih memikat
Seperti waktu berhenti serta bumi tidak akan berotasi
Alunan cinta bawa kenyamanan
Antara kaki kayu berjajaran
Tidak cuma berkenaan suaranya,
Tapia pa yang dibawa oleh dia keluar ke arah singgasana
Seorang ratu yang akan membuat kami seluruh taat
Ada dalam pelukan istana riil,
sesudah kita mimpikan beberapa puluh tahun
Rasa senangku perlahan-lahan tergoncang
Purus serta berberai seperti manik manik tertumpah
Seikat mawar tiada duri merobek hatiku sekali irisan
Seorang pangeran akan membawamu pergi
ke arah istana yang lebih cantik