So Sweet! Kumpulan Puisi tentang Rindu yang Membuat Hati Meleleh
So Sweet! Kumpulan Puisi tentang Rindu yang Membuat Hati Meleleh
Salam
Salam-salam kukirimkan dari sudut kota,
Untukmu, pria berwajah dingin namun menghangatkan
Aku titip salam untuk mamamu,
Agar mengingatkanmu makan teratur
Dan jangan terlalu larut dalam perkemahan
Nanti kamu rindu aku,
Senja di penghujung hari
Jaga dirimu baik-baik.
—Farah Alk.
Masa yang Ditetapkan
Masa seolah-olah telah berakhir,
Aku tahu akhirnya,
Aku duduk pada masa yang telah dilalui,
Melaluinya dengan merindui masa yang sudah berlalu,
Untuk menghargainya berjumpa dengan orang yang paling aku sayang,
Akan merinduinya di persimpangan masa saat jalan sendirian.
—Zainab Baudin
Rindu Bukan Milikmu Saja
Rindu bukan milikmu saja
Pejamlah, lihat yang lesat dari mataku
Mencerabut denyut hati tanpa permisi
Menarik kata dari puisi
Hampir-hampir kehilangan arti
Dalam ketidakrelaan ketiadaanmMembilang detik-detik hampa
Mengukur waktu kian berdebu
Masih dengan rindu yang sama
Setiap yang kutemui merupa dirimu
Impian utuh memanggil dari jauh
Melambai tanpa angin labuh
Tersangkut di ujung doa
—Praminto Nugroho
Kerinduan
Aku titipkan rinduku kepada angin yang berhembus
Yang berlahan menyelusuri malam yang syahdu
Dan kuberharap kau merasakan rinduku
—Tri Astuti
Menunggu Pulang
Pulanglah sayang
Hati yang mencintamu menunggumu
Bagaimana harus kujelaskan rasanya terbelenggu rinduJangan tersesat sayang
Cinta akan membawamu pulang
Tidaklah hatimu merasa sendirian
Selalu ada rindu bersamamuHari-hari tanpamu
Separuh aku lepas
Memburumu kian kemari
Hingga negeri-negeri jauh
Beri aku kabar indah dari bukit-bukit Luzern
Atau burung-burung kota Milan yang menghampirimu
Rindu kita akan terus bersanding
—Praminto Nugroho
Percakapan Malam
Hujan yang mengguyur sesaat,
Menyisakan genangan dalam keheningan
Duduk di depan serambi depan,
Katanya memecah kesunyian.Tapi biarlah sunyi,
Biarlah kujaga malam ini.
Aku ingin sendiri,
Menuliskanmu seperti ini.
Mengusir rindu yang menghujani hati
Meski di luar hujan telah terhenti.Sudahlah, hujan seperti takdir,
Tak mungkin kembali ke langit lagi.
Dan aku terdiam
—Danny Faldy
Rindu
Hari sudah berganti lagi
Mendungku masih seperti kemarin
Seperti saat kau tinggal aku sendiri
Tanpa kata pisah kasih
Kurindu langit cerah
Burung-burung terbang di antaranya
Lalu kita menyaksikan
Di bawah pohon cinta berakar kepolosan
Sayang hari-hari baru membawa kita
Dewasa dalam kenaifan dunia
Tak lagi kulihat ketulusan
Hanya alasan-alasan nafsu saja
Kau dan aku tak lagi kita
—Irham Handin
Tak Pernah Usai
Padamu selalu ada kerinduan
Yang menyisa pada sepenggal senja
Dan aku mulai gelisah
Tersebab tak ingin malam cepat menyapaPadamu selalu ada khayalan
Di saat aku meraba bayangmu
Hingga aku kehilangan
Sebelum dapat memelukmuPadamu selalu ada cerita
Ketika jemari saling bertaut
Dan hati saling menyanjung
Padamu tak pernah ada kata usai
—Danny Faldy