27+ Puisi Cinta Pendek Romantis, Bikin Baper, Sedih, Islami

27+ Puisi Cinta Pendek Romantis, Bikin Baper, Sedih, Islami

Source : thegorbalsla.com

1. PUISI CINTA “MELUKIS LANGIT SENJA”

Pagi hari kuntum melati mulai bersemi kembali

Terbuai dengan sentuhan embun sejak semalam

Hingga senja beranjak menghampiri

Dititipkannyalah segala harap dan ketulusan yang mendasar

Bertanya pada langit kala itu

Akankah menyecap kebahagian setiap waktu

Lalu bagaimana dengan kabar kepahitan dan kesengsaraan

Angin sepoi sedikit menggelitik

Menerpa wajah serta membawa aroma bunga

 

Akankah dia yang kucinta kembali dan membawa rindu bersamanya

Aku yakin dengan rasa ku

Cinta yang terilhami dari ketulusanmu, kekagumanku, dan kebersamaan kita

Hingga kini masih menjadi misteri

Teka-teki saat manik mata kedua insan saling menatap

Tak tahukah engkau wahai lelaki pujaan

Nuansa jingga kembali membawaku ke masa lalu

Dan kini ku sadari itu hanyalah kenangan

Dari kisah cintaku yang bertepuk sebelah tangan

2. PUISI CINTA “KAMU ADALAH JUDUL PUISIKU”

Aku dan kamu

Dua insan berbeda suku bertemu disaat tidak tepat

Masih terngiang pertemuan pertama kala itu

Belum mengenal serta belum bersua

Terbingkai senyum cerah raut wajahmu

Membuat aku bertanya siapakah gerangan

Anak adam yang berhati mulia nan rupawan

 

Kamu

Seseorang istimewa mengisi relung hatiku

Sejak 2 tahun lalu

Datang tanpa aku undang dan membukanya dengan caramu secara perlahan

Tahukah kamu apa arti dirimu bagi ku

Kamu

Seiring berjalannya waktu membuat aku terbiasa akan kasih sayangmu

Segala humor kau selipkan setiap pembicaraan kita

Kepedulianmu dan perhatian yang kau berikan setiap waktu

Hati yang telah lama tertutup lambat laun mulai terbuka kala itu

Kamu

Pujangga yang berada dihidupku tanpa ikatan jelas

Tanpa rencana dan seketika pergi tanpa ucapan selamat tinggal

Bagian kenangan yang tidak akan pernah selesai

3. PUISI CINTA “TATAP AKU”

 

Kurasa mentari saja tersenyum ketika melihat kebersamaan kita

Canda dan tawa tanpa kepalsuan

Melihat dua hati sedang berbunga-bunga

Tatapan tegas nan tajam

Mungkin semut pun ikut menari-nari

 

Tak secuil perasaan iri akan cerita ini

Terinspirasi dari kisah kita

Walau seribu rintangan dengan jalan berliku

Berakhir sangat indah

Kebenaran berdasarkan kenyataan

Dari tatapan kekasih hati

Selepas semua problematika yang telah dilewati

Tajamnya duri kini tak lagi terasa

Serpihan bebatuan kini rata sebab pijakan bersama

Melangkah dengan tangan yang saling menggenggam

Sangat hangat dan erat bagai sepasang kunci dan gembok

Tatap aku

Bersama kita melangkah menuju masa depan

Aku, kamu, dan keluarga kita menjadi satu

 

4. PUISI CINTA “KEPADA SAHABATKU”

 

Sahabat

Masih ingatkan kamu

Saat bahu ku ini menjadi tempat bersandar

Telinga ku seakan milikmu

Selalu menjadi tempat berbagi cerita

Suka serta kepahitan dunia kau utarakan tak kunjung usai

Ingatkah dirimu

Sekian lama waktu terlewati

Jangan lupa hargai aku

Sampai saat tak secuil kisahmu tidak ku ketahui lagi

Hari-harimu mungkin penuh suka dan duka

Akulah sahabat pilihan yang paling engkau percaya

Kini

Bahu ini bukan lagi tempatmu bersandar

Telinga ini tidak lagi menjadi pendengar celotehan mu

Sebab aku tak lagi jadi pilihanmu

Sebab telah ada dia lainnya dalam relung hati mu

Sahabatku

Bahagia mu adalah bahagia diri ku

Segenap doa selalu terpanjat

Meski kini telah ada hati lain kau singgahi

5. PUISI CINTA “JANJI ROMANTIS BIBIRMU”

Telah lebih 1000 malam kita lalui

Suka duka manis pahit terasa bersama

Jangan ragukan lagi besarnya cinta dan kesetiaan ku

Langit pun tahu

Walau langit tak mampu menjawab

Senja pun menyapa

Walau tak sanggup bersahutan

Cinta kasih kita adalah satu

Hati ku telah terpanjatkan hanya kepada mu

Sadarkah kamu

Aku harap kamu dapat mencerna sehingga mengerti

Cinta suci ini tak dapat terbagi

Merupakan harga mati

Hingga deru nafas ku terhenti

Manik mata tak mampu lagi terbuka

Serta raga ini terbujur kaku

Hanya satu dirimu yang kumau selalu dihati

Janji suci jangan kau ingkari

Cukup aku dan kamu serta anak-anak kita kelak

Bersatu dalam satu atap diliputi suasana cinta kasih keluarga utuh

Aku yakin

Kamu takdir ku untuk kini sampai selamanya

6. PUISI CINTA “PANDANGAN PERTAMA PADA SENJA”

Aku terbuai

Aku terpesona oleh sinar hangatnya

Senja kala itu malu menatap ku dengan sembunyi-sembunyi

Aku tak ragu menatapnya diujung sana

Binar cahaya nan indah tak tertandingi

Aku terhanyut lembayunnya yang tampak semu

Gagah nan sangat berseri

Seakan diliputi kekejaman dengan campuran kelembutan

Sayangnya kini senja berubah

Luka membuatnya tertutup sendu

Senja

Kala itu mampu membuat aku terdiam seribu bahasa

Merubah aku menjadi manusia pemarah

Memiliki prasangka dan rasa cemburu buta

Senja

Kehadiranmu selalu menghadirkan kegundahan

Seandainya aku boleh bertanya

Apakah arti rasa ku hingga kini aku melangkah tak tentu arah?

 

7. PUISI CINTA “AKU BISA APA”

Mungkin sebatas janji

Manis terukir namun menusuk

Bukan hanya rangkaian kata

Aku pun turut berusaha

Dimatamu mungkin menjadi ilusi

Aku telah coba jadikan semua itu nyata

Tidak terkurung dalam angan maupun mimpi

Semua upaya diri ini karena kamu

Kamu buat aku berjuang tanpa kenal letih

Bertarung dengan terik mentari dan hujan meski hati mulai lelah

Memecahkan kerasnya karang lautan saat fajar menjelang

Kemudian tersenyum bahagia kala senjat tiba

Aku bisa apa

Ku tanya pada diri ini sambil menatap mu

Ya aku bisa

Bisa menghujani mu cinta dan kasih sayang

Namun semua sebatas waktu dan kemampuanmu

Jika suatu saat kamu mengusirku

Aku tak ragu untuk pergi namun aku yakin tidak akan pernah kembali

 

8. PUISI CINTA “SANG PUJANGGA IMPIAN”

Saat ini aku tahu tak mampu meraih cinta dan hati mu

Aku pun tak bisa menggenggam setitik kasihmu

Terlebih menggenggam erat jemari indahmu

Dulu tak hanya secarik puisi kau tuliskan untukku

Beribu kata indah nan bermakna kau tujukan hanya untukku

Kini semua berbeda

Kurasa hati mu berubah tak lagi sama

Pintu hati mu telah kau tutup

Kau lebih memilih mengundang cinta lainnya

Selain aku

Tak lagi tersurat kepada ku sepenggal puisi dari mu

Aku menyerah

Aku tak bisa memaksa kehendak dan hati mu

Untuk selalu mencintai dan menyayangi aku

Sekarang kamu bebas

Berhak memilih kemana hati mu ingin bahagia bersama pujaan hati baru itu

Duhai kekasihku

Tidakkah engkau mendengar suara relung hati yang memanggil namamu

Tak bisa terlupakan gagahnya parasmu

 

Cintaku

Dapatkan engkau buka sedikit saja pintu hati mu itu

Agar aku dapat memasuki dan menyelami lagi

Kisah kita yang sudah usai termakan zaman

9. PUISI CINTA “INIKAH JATUH CINTA”

Pancaran indah dari manik matamu

Setiap kedipan dan lirikan itu membutakan mata hati ini

Bagai kilatan petir yang membelah bumi

Aku terpanjat

Sesaat dunia seakan berhenti berotasi pada porosnya

Sangking terkersima pesona indahmu

Aku terjatuh dalam lubang cinta bak palung laut terdalam

Takjub akan kelembutan dan keanggunanmu

Mata ku memandangmu seakan makhluk sempurna

Sesaat setelah itu terjadi

Aku pun bertanya-tanya

Inikah jatuh cinta

Pada kamu yang belum aku ketahui namanya

Cinta pandangan pertama atau detik selanjutnya

Aku tak mengerti

Lidahku seakan kelu otakku seakan buntu

Bolehkah mengenalmu

Rasa ingin merengku dan mengisi hatimu

 

10. PUISI CINTA “TENTANG CINTA”

Sepanjang hari selalu bayangmu terlintas dalam pikiran ku

Entah mengapa kamu seakan menjelma seperti hantu

Kini aku ingin menuliskan sepenggal puisi

Tentang cinta kepadamu beserta rindu

Aku malu

Bahkan sejuta syair indah tak mampu menggambarkan rasa ini terhadap dirimu

Jemari ku seakan berhenti menulis

Ketika menemukan kata ‘CINTA’

Lalu ku sambung kembali kata-kata indahnya

Tentang cinta yang aku miliki

Ingin ungkapkan ‘AKU MENYAYANGIMU’

Cukup dengan bisikan perlahan

Aku pun tahu tidak sanggup menahan cinta ini

Terkenang saat kau balas dengan nada manja

Sambil tertunduk malu-malu kau berkata ‘AKU JUGA MENYAYANGIMU’

Setelah saat itu aku sadar

Serta bersyukur kepada Sang Pencipta alam semesta

Mulai hari itu aku memberi waktu untuk hati

Agar belajar memaknai bahasa hatimu

11. PUISI CINTA “PERI KECIL”

Aku merindukan dirimu bagaikan mawar

Bagaikan menanti cahaya matahari kala musim dingin

Saat tak secercah cahaya mampu merengkuhnya

Aku ingin menyirami cinta dan berpasangan seperti merpati putih

Selalu berdua dan tak dapan mencintai makhluk lain setelah mendapatkan pasangannya

Andai engkau tau aku ingin selalu berada didekatmu dan bersamamu

Seperti kehangatan yang diberikan matahari pada bumi

Memberikan kehidupan makhluk lain

Bunga bermekaran, burung-burung pun ikut berkicauan

Meski kadang terbesit dipikiran ini

Mungkin hanya khayalan negeri dongeng sebelum tidur

Dapatkah aku mewujudkan dalam dunia nyata

Menjadikan cinta tanpa akhir

Hanya bersama kamu

Aku dan per kecilku

12. PUISI CINTA “MIMPI SEMALAM”

Gelap langit malam kemarin

Terselip secercah senyum nan indah

Lama tak muncul

Ternyata bersembunyi dari peraduannya

Menawan menetap disana

Terlihat jelas mata purnama

Canda tawa terdengar masih sama

Seakan membawa kembali ke masa lalu

Saat aku benar berada disamping dia

Sebut saja dia purnama

Kala mimpi malam menjemputku selalu hadir

Mengiringi langkah bertemu purnama

Tergambar jelas cahaya purnama diatas aku dan dia

Cahaya hangat purnama

Menjemput dengan perlahan tapi pasti

Tak lama kemudian

Aku pun pulang

Dibangunkan sapaan mentari pagi

Seluruh isi hati seakan terenyuh

Sayang dia kini tak dapat tersentuh

Asa ku masih menggantung

Kini kurelakan dia pergi bersama sinar purnama

13. PUISI CINTA “RINDU”

Lama kupendam

Baru ku sadari kini aku tak sanggup

Tak mampu juga membuka

Meski beribu upaya paksa

Sudut hati terdalam ini

Terukir kata sederhana

Mungkin baginya tak bermakna

Sebuah kata muncung barangkali telah usang

Tak berubah meski termakan waktu

‘Aku rindu’

Kupejamkan kedua bola mata ini

Hanya wajah sang pujaan hati muncul

Seakan ia melempar senyuman kepadaku

Terlintas sesaat

Inginku memburu pemilik semyuman itu

Namun sayang ia semakin menjauh

Sudahlah aku tak bisa berpikir lagi

Kepala ini seakan buntu

Dia bagaikan impian yang sirna

Yang hingga akhir waktu aku tak mampu meraihnya

Telah kusimpan semua rasa dan gundah ini dalam hati

Mengadu kepada hujan kala petang

Beribu doa terpanjatkan dalam mimpi

Bisikan rindu padamu jua tak kunjung sirna

14. PUISI CINTA “ADA RINDU DIMATAKU”

Sempat terpikir olehku

Seandainya belum bertemu dan mengenalmu

Mungkin kini hati tak sesakit ini

Kepada engkau yang meninggalkan aku

Dalam gelapnya malam dan kejamnya dunia

Sekarang aku berjalan tertatih tanpa cintamu

Mungkin jika tidak mengenalmu

Tidak akan ada pancaran rindu dibola mataku

Ketika tak sengaja kita bertemu

Aku bingung

Apakah kini suara mu sama seperti hati mu

Sama-sama membisu

Aku rindu tatapan itu

Penuh cinta dan kehangatan mampu membuat aku tenang

Lihatlah ke dalam bola mata ini

Mungkin dapat menggambarkan rinduku

Akan segala hal yang berhubungan denganmu

Kini rindu tengah menggantung di sukma

Tepatri hanya diberikan pada hatimu

Hingga kini aku belum sanggup menghapus bayangmu

Yang menggoda hingga relung jiwa ini

15. PUISI CINTA ISLAMI

Kegelisahan sang malam

Matahari sembunyi berganti gelap

Langit terpenuhi gemerlap bintang

Suasana tercipta bak surgawi

Beribu bintang bertaburan kilaunya

Tak tahukah betapa pedih malam yang kini gundah

Langit seakan membisu dan sunyi

Hingga merasuki celah hati

Meski tengah kecewa nan sakit

Akan kehidupan pahit serta sulit

Harapan mulia setinggi langit

Tertulis indah diatas secarik kertas suci

Melangkah perlahan menapaki jalan

Ada saat takut, jatuh, merangkak, tertatih

Tak ada kekasih hati ataupun sahabat

Datang mengulurkan bantuan

Tak ada pula tempat bersandar

Ingatlah masih ada Allah tempat bersujud

16. PUISI CINTA “SEPUCUK SURAT CINTA UNTUK IBU”

Ibu

Maafkan anakmu

Yang telah menghiasi hari-harimu dengan tangisan

Ketika aku bayi dulu

Pinta ku mungkin kadang menyesakkan perasaanmu

Segala celotehan tak beralasan

Sering engkau dengar ketika aku pulang sekolah dulu

Sabarmu tak terhingga menghadapi aku

Yang terlalu bergantung dan manja padamu

Maafkan aku bu

Dalam lelap pun kamu bisa terganggu

Dudukmu kini tak lagi dapat terhenyak

Karena semua ulahku yang membebanimu

Aku tahu ibu

Jadwal istirahatmu pun tak menentu

Tuturku kadang tak bisa terkendali

Hingga engkau terluka dan berurai air mata

Aku sadar

Ini tak sebanding dengan cinta kasih yang kau curahkan

Sungguh aku bukanlah darah dagingmu yang berbakti

Ibu

Kini ini aku mengusikmu melalui aksara ini

Sepenggal aksara sederhana ini

Terangkai kata dari relung hati ini

Meski sederhana tetapi penuh cinta

Terima kasih ibu atas segala pengorbananmu

Semua keikhlasan mu terhadap ku

Dalam doa selalu kuselipkan namamu

Agar Tuhan selalu melindungi tiap langkah rapuh mu

Serta memberkati hari-hari mu

17. PUISI CINTA “PENYESALAN”

Waktu kian berpacu

Tak akan berhenti maupun menunggumu

Tak dapat pula terulang kembali

Semua kejadian tak akan kembali lagi

Dapatkah aku berandai

Jika waktu bisa membawa ku kembali

Agar ku gariskan kembali takdir ini

Ingin ku jadi insan lebih baik

Hidup lebih bermakna

Janji kan ku hiraukan kicauan orang diluar sana

Mengabaikan hal tak berarti dan meraih mimpiku

Namun apa daya

Semua telah terjadi

Waktu pun telah berlalu

Tersadarku dalam kegelapan bahwa kini

Harapan itu telah sirna

18. PUISI CINTA “HARUSNYA AKU TAK MELUKAINYA”

Dia mencintai aku

Dapat ku rasakan

Dari pancaran rona wajahnya ketika bersama

Canda tawa juga menjadi bukti

Perhatian dan ketulusannya kasih sayangnya

Dia bagaikan nyala lilin

Berkorban demi orang tanpa takut kematian

Dia mencintai aku

Jelas ku lihat dari pengorbanannya

Bukan hanya sebatas kepedulian pertemanan

Aku apakah masih pantas

Mengharapkan cinta suci darinya

Setelah menghancurkan segala angannya bersama ku

Aku ragu aku pun malu

Bukan maksud hati mencampakkan dia

Aku pula memiliki rasa yang sama

Aku mencintai dia

Kini terlambat sudah api cinta itu telah padam

Tak pernah terlintas melukai dia

Aku hanya belum siap untuk terluka kesekian kalinya

Meski dia perlahan menjauh

Setiap malam aku berdoa pada Sang Pencipta

Agar dia yang pernah mencintaiku

Mendapatkan seseorang lebih baik dibandingkan aku

19.KINI AKU MENEMUKAN DIA

Tak perlu kau buka cerita masa lalu

Dahulu biarlah menjadi permainan manismu

Tak perlu pula kau pertanyakan

Hanya akan membangkitkan memori ku akan goresan luka

Sudahlah aku pun bosan muak lelah

Segala sandiwara amatiranmuu rayuan dan dusta

Aku takkan terbuai lagi dengan nafsumu

Tak berminat menjadi deretan mantan kekasihmu

Tak sudi diri ini dianggap wanita pilihan

Itu dulu

Lalu kau pergi begitu saja setelah penolakanku

Aku bingung mengapa sesakit ini

Namun kini luka hati telah pulih

Aku pun menemukan dia yang lainnya

Seseorang pria terhormat dan akhlak baik

Membimbing ke pintu surga

Selamat datang masa depan

Selamat tinggal masa lalu kelam

Terimakasih atas segenap ilmu pendewasaan yang telah kau berikan

Meski aku belajar melalui luka

20.PUISI CINTA “BERPISAH DENGANMU”

Hembusan angin terasa sepoi-sepoi menerpa

Seakan memaksaku tuk menjauh

Apadaya mata tak kuasa

Membendung air kesedihan kini bertumpah ruah

Sayang

Sadarku semua kenangan itu telah menjelma menjadi lautan kenangan

Yang tak dapat terbuang dari samudra hidupku

Sungguh masih membekas sentuhan lembut jemarimu

Kau makhluk terindah pernah melukis hati dan hari-hariku

Kini perpisahan seakan belati

Bersiap menggoreskan luka di relung jiwa dan hati

21. PUISI CINTA “BATIN”

Langit menggelap

Gumpalan awan hitam mengerumuni

Tak lupa gemuruh ikut bersahutan

Hujan pun datang secara perlahan

Lampu sengaja ku padamkan

Mataku pejamkan

Sembari menyelami sepi dan kekosongan

Bagaikan menanti sinar bulan diatas pemakaman

Menunggu maut untuk mencumbu kesengsaraan

Hidup terasa hanya kepedihan

Rasa sakit entah kapan berujung

Hatiku terluka

Entah bagaimana abadi dan tak akan sirna

Oleh segala dusta yang kau lontarkan padaku

22. PUISI CINTA “BIARKAN”

Kini saatnya aku berkata

Cukup sudah pelarian ini

Aku lelah dan akan berhenti

Tak mampu lagi menghindar dari kenyataan hidup

Penantian sekian lama tak membuahkan hasil

Tak akan pula aku berharap lagi

Agar dirimu perhati

Peduli bahkan kembali kepadaku

Cinta ini sengaja abaikan

Rasa ini sengaja aku buang

Kini aku tak mau rasakan

Pahitnya kehilangan seseorang bagaikan semesta

Sejak kau pergi bersama dia

Cinta baru lainnya

Aku ikhlas

Cukup semua kenangan manis menjadi kenangan

Tak ingin kuteruskan untuk masa depan kita

Tidak ada lagi kita

Hanya kamu dan aku

Tanpa diikat dalam hubungan cinta

23. PUISI CINTA “AKU DAN KAMU”

Aku dan kamu

Meski aku tak dapat menggapaimu

Mendekap jiwa manja nan indah

Aku dan kamu

Kini telah terpisah bukan karena jarak

Jurang putusnya percintaan yang memisahkan

Kamu tidak mengerti aku

Kamu pula tidak dapat menerima kekuranganku

Aku selalu berusaha menjadi terbaik

Namun tak pernah berharga dimatamu

Aku bagai merindu bintang saat mentari hadir

Butuh pancaran kehangatan mentari kala malam menyelimuti

Luka ini sakit tak berdarah

Pedih pun tak kunjung pergi memilih menetap abadi

Tak dapat ku lukis diatas air jernih

Tak mampu pula bertahan dalam kibaran api

Meski kelak semua hilang

Hati ini tak dapat berubah tetap akan seperti ini

24. PUISI CINTA “SUARA LUBUK HATI”

Kekasihku

Sampai kini aku bertanya

Mengapa engkau menjauh meninggalkanku

Diantara lepasnya senja dan malam yang datang mencumbui

Kau seolah berpaling ketika berhadapan denganku

Masih pantaskah aku menyebutkan cinta ini

Jika tidak aku tak berdaya untuk mengelak

Kau berkuasa atas dirimu sendiri bukan aku

Akankah kisah kita berlanjut lagi

Setelah ratusan malam kita lewati dan jutaan bintang kita pandangi

Kadang hati ini berteriak

Mengapa semesta tega melakukan ini padaku

Menjauhkan dirimu pujaan hati

Dan sekarang tak ingin kembali

Rasa itu hadir bagai tak diundang

Pergi pun melenggang bebas tanpa kata perpisahan

Aku bertanya-tanya kepada langit

Tentang teganya sikapmu menusuk kalbu secara perlahan

Kau pun pergi bersama dia dan mulai melupakan aku

Kisah lama kita tak berarti dimatamu

Mungkin aku tak pantas untuk kau cintai

Aku belajar melepas rasa cinta untukmu dengan perlahan

Andai kau tahu

Betapa sulitnya hari, minggu, tahun terlewati tanpa hadirmu

Sabar dan hatiku ada batasnya menahan kesakitan ini

Apakah ini namanya mencintai tanpa dicintai

Sungguh menyakitkan hingga relung hati

25. PUISI CINTA “TELAH BERUBAH”

Kamu yang dulu ada

Seseorang pengisi ruang hati

Pangeran senja pernah kudamba

Membuatku merasakan makna dicintai

Berbagai cara dulu kamu lakukan

Untuk mendapatkan hati ini

Namun sekarang mengapa berbeda kurasakan

Kau bagaikan perlahan menjauh ingin menghilang dari muka bumi

Aku bingung, aku merasakan luka, aku tak sanggup

Bila harus kehilangan dirimu

Tetapi apa daya harus kulakukan agar kau bertahan

Sedangkan kau telah menjauh bersama kekasih baru

Kau buat aku seakan bukan siapa-siapa

Memori indah saat bersama dulu tak berarti dimata mu

Telah aku coba untuk membuka pintu hatimu lagi

Aku tahu kiranya kau enggan membukakan

Telah kuyakinkan diri

Inilah saat yang tepat untuk pergi

Berpamitan pun tiada penting lagi bagimu

Meski telah kau hancurkan aku karena sikap dinginmu

Meski terasa berat untuk merelakan

Meski banyak kenangan yang belum sepenuhnya aku buang

Aku berjanji tak akan mengusik

Kamu dan cintamu yang baru

26. PUISI CINTA “HATI YANG TERLUKA”

Hati ini bergetar kala sepasang manik mata indah itu menatapku

Pandangan ku terhalang keindahannya

Sekujur tubuh lemas seketika dan mulai tersadar

Kini kau milik orang lain

Apa daya diri ini

Bukan siapa-siapa yang mencintaimu

Mungkin bagimu ini berlebihan

Kamu tak perlu memikirkan aku

Aku sedang belajar terbiasa tanpa hadirmu lagi

Aku bingung

Mengapa bola matamu memandang dengan penuh kebencian dan amarah

Meski senyum indah kulemparkan padamu

Engkau berubah sudah tak sama

Maafkan aku naluri cinta ini tak kuasa terkurung dalam hati

Ku mengerti satu hal wajib dilakukan

Melepaskan dan mengikhlaskan kamu

Tanpa mengganggu kehidupan mu dengan cinta yang lain

27. PUISI CINTA “WAKTU TELAH BERLALU”

Teringat jelas dalam memoriku

Kala itu kita tengah dekat

Bagaikan dua sejoli sedang kasmaran

Tak ada hari ku habiskan tanpa kehadiranmu

Kau menghiasi hariku dengan senyuman dan perhatianmu

Sayang kini kau berubah

Mungkin karena kesalahanku

Kau sangka aku mempermainkanmu

Seandainya mampu aku jelaskan

Bukan maksud membuat kamu pergi

Aku hanya bingung apa sebenarnya hubungan ini

Mungkin kau bukan orang yang ingin didesak

Mungkin juga engkau tak benar-benar mencintaiku

Hanya aku terlalu berharap

Tanpa tahu kau hanya menganggap ku teman sepermainan