Puisi RINDU Untuk Orang Tersayang #6

Puisi RINDU Untuk Orang Tersayang #6

Source : pantuncinta2000.blogspot.com

 
Puisi Rindu Orang Tua

 Akan datang masa di mana kita merindukan orang tua. Rindu pada masa kecil yang dipenuhi kehangatan kasih sayang. 

Begitu banyak orang-orang yang kita sayang. Mulai dari guru hingga sahabat.

Dan yang paling kita sayang, adalah orang tua: ayah dan ibu. Merekalah yang seharusnya mendapatkan segala rindu.

Selalu saja ada air mata, bila mengenang ayah dan bunda. Kasih sayangnya, pengorbanan, dan kesabarannya membesarkan kita.

Di bawah ini adalah puisi ungkapan rindu pada orang tua tercinta.

 

1. Puisi Untuk Ibuku Tersayang

Rinduku bagai sekuntum bunga,
Yang mekar di antara pepohonan.
Kulihat bagaimana mekarnya,
Kulihat betapa indahnya.



Ibu.
Kepadamu rindu ini berlabuh,
Di antara gerimis yang jatuh,
Jatuh pula air mataku.

Ingin kembali
Ke pangkuanmu. Dalam belaian
Yang hangat, penuh kasih sayang.

Di antara
Riuhnya kehidupan,
Kasih sayangmu begitu meneduhkan.


2. Terbetik Rindu Untuk Ayah

Masih kuingat
Masa-masa kecil dahulu.
Ketika kita turun ke sawah,


Bermain dengan lumpur, jauh di desa.

Masih kusimpan
Dalam peti kenangan,
Masa-masa yang sangat indah,
Waktu engkau mengantarku ke sekolah.

Masih kuinginkan
Dongeng-dongengmu yang menawan,
Sebelum tidur diceritakan,
Tentang kancil dan teman-teman.

Hari ini,
Terbetik dalam hati
Sebuah rindu padamu ayah,
Kenangan itu...teramat indah.

 

3. Moga Bisa Kubahagiakan

Ibu,


Aku tahu
Betapa besar pengorbananmu.

Aku tahu,
Air matamu saat sedih
Memikirkan masa depanku.

Aku tahu
Betapa letihmu
Bekerja untuk membahagiakan diriku.

Kini
Aku telah dewasa
Ingin kumencari masa depan
Bukan untukku, tapi ingin
Kubahagiakan dirimu

Kehidupan ini
Sudah cukup panjang
Untuk sebuah keletihan.

Doakan
Agar esok
Aku pulang. Dan ingin kuberikan kado kebahagiaan.


4. Jangan Menangis Lagi

Jangan lagi
Biarkan air mata menetes.

Kesedihan itu
Hanya ada di masa lalu.
Berakhir sudah.

Lihatlah
Kini perjuanganmu
Memberikan hasil.

Inilah anakmu


Yang kau besarkan,
Kau didik, dan kau doakan.

Biarlah kini
Anakmu yang berkorban
Dan membahagiakan dirimu.


5. Rindu Di Kesenyapan Malam


Malam telah jatuh
Kesunyian telah datang.

Dan bintang-bintang
Mulai berhias, berbaring di antara langit malam.

Tubuh letih inipun terbaring,
Bagai hilang ruh dari padanya.


Sebab, kerinduan ini begitu mendalam.

Hati ini ingin pulang,
Menuju masa lalu yang syahdu
Saat aku hanya mengenal kebahagiaan.

Bukan beban yang berat terpikul,
Di antara hari-hari yang begitu muram.

Oh,
Apakah dosaku
Sudah terlampau besar?

Hingga tak izinkan kebahagiaan
Menyambut diriku dalam kehidupan.