30+ Contoh Puisi Guru Terbaik Dalam Berbagai Tema
MIX 30+ Contoh Puisi Guru Terbaik Dalam Berbagai Tema #2
Source : thegorbalsla.com
PUISI GURUKU PAHLAWANKU
Puisi Guru
Puisi Guru
Dialah pahlawan pengetahuan juga ilmu
Dia pahlawan yang tak kenal kata lelah
Pahlawan dengan beribu cobaan
Kedisiplinan, ketelatenan, pun kesabaran
Dia kan sedih kala murid tertinggal ilmu
Dia kan resah kala murid tak datang ke sekolah
Dia bisa bahagia di tengah tawa sang murid
Dia pun bisa lupa segala kala murid belajar nan aantusiasnya
Ucapan jail sang murid
Menjadi hiburan baginya
Keberhasilan anak didik
Adalah bahagianya
Kalaupun anak didik sudah pergi
Itu tetap anak didiknya
Karna itu, tak ada kata mantan guru bagi murid
Apalagi bekas guru, sama sekali tak patut
PUISI TENTANG GURU KARYA W.S RENDRA
Puisi Guru
Puisi Guru
“Sajak SLA” (22 Juni 1977)
Murid-murid mengobel kentit ibu gurunya
Bagaimana bisa itu mungkin?
Itu mungkin.
Sebab tak ada patokan untuk apa saja
Semua boleh.
Semua tak boleh.
Tergantung pada cuaca
Tergantung pada amarah dan girangnya sang raja
Tergantung pada kuku-kuku garuda dalam mengatur kata
Ibu guru perlu sepeda motor dari Jepang
Ibu guru ingin hiburan juga cahaya
Ibu guru ingin atap rumahnya tak bocor
Ibu guru ingin pula jaminan pil penenang,
Tonikum-tonikum dan obat perangsang yang dianjurkan dokter
Maka berkatalah dia kepada murid-muridnya
“Kita bisa mengubah keadaan.
Anak-anak akan lulus lulus ujian kelas,
Terpandang diantara tetangga,
Boleh dibanggakan pada kakak mereka.
Soalnya adalah tentang kerjasama antara kita.
Jangan sampai kerjaku terganggu,
Sebab atap bocor.”
Dan papa-papa semuanya senang
Di pegang-pegang tangan ibu guru,
Dimasukkan duit daam genggaman,
Serta sambil lalu,
Dalam suasana persahabatan,
Teteknya disinggung dengan siku.
Demikian murid-murid mengintip semua ini.
Itulah ajaran tentang perundingan,
Perdamaian, juga santainya kehidupan.
Ibu guru berkata
“Kemajuan akan berjalan lancar.
Kita harus menguasai mesin industri.
Kita harus maju seperti Jepang, Amerika, Jerman
Sekarang keluarkanlah daftar logaritma.”
Murid-muridpun tertawa,
Dan mengeluarkan rokok mereka.
“Karena mengingat kesopanan,
Jangan kalian merokok.
Kelas adalah ruang tuk belajar
Dan sekarang daftar ogaritma!”
Murid-muridpun tertawa dan berkata
“Kami tak suka daftar logaritma.
Taka da gunanya!”
“Kalian tak ingin maju?”
“Kemajuan bukan soal logaritma,
Namun adalah soal perundingan.”
“Jadi, apa yang kalian inginkan?”
“Kami tak ingin apa-apa.
Kami sudah punya semuanya.”
“Kalian ngacau!”
“Kami tak mengacau
Kami tak berpolitik
Kami merokok dengan santai
Seperti ayah-ayah kami di kantor mereka:
Santai, tanpa politik berunding dengan Cina
Berunding dengan Jepang
Mencipta suasana girang.
Dan di saat ada pemilu,
Kami membantu keamanan,
Meredakan partai-partai.”
Murid-murid tertawa
Mereka menguasai perundingan
Ahli lobbying
Paham akan gelagat
Pandai mengikuti keadaan
Mereka duduk di kantin,
Minum sitrun,
Menghindari ulangan sejarah.
Mereka tertidur di bangku kelas,
Yang telah mereka bayar sama mahal
Seperti sewa kamar hotel.
Sekolah adalah pergaulan,
Yang ditentukan oleh mode.
Yang dijiwai oleh impian kemajuan menurut iklan.
Dan bila ibu guru berkata:
“Keluarkan daftar logaritma!”
Murid-muridpun tertawa
Dan di dalam suasana persahabatan,
Mereka mengomel ibu guru mereka.
PUISI GURU SEDIH
Puisi Guru
Dulu kami bagai kertas kosong
Mungkin hanya sedikit goresan
Dan bahkan itu bersih sama sekali
Namun, sudah tidak lagi
Kala saat engkau mulai mencoret-coretku
Dengan gambar, tulisan, dan angka
Kekosongan itu kau isi dengan ilmu dan pengetahuan
Kau mulai mengajar tentang nama-nama dan aksara
Kamipun mulai merasa tak begitu polosnya
Kamipun mulai mencintai goresan-goresannya
Lalu kami mulai bisa membuka jendela dunia
Seperti yang kau harapkan
Harapan akan banyaknya ilmu pengetahuan
Yang kan jadi bekal bagi kami tuk masa depan
Lalu kami tau jalan menuju asa
Karena kau yang menuntun kami menuju ke sana
Akupun menapakinya bertahap, dengan penuh harap
Masih membawa pesan dan nasehat darinya
Lalu kami seolah jauh dengannya
Padahal dulu begitu dekat
Antara kami dan kau bagai orang tua dan anak
Karena kau orang tua kami di sekolah
PUISI GURU PENDEK
Puisi Guru
Puisi Guru
Guru…
Semua jasamu
Tak terhitung oleh angka
Bukan karena banyaknya
Namun karena makna yang dibaliknya
Guru…
Sungguh besar jasamu
Teruntuk anak-anak didikmu
Pun demi masa depan bangsa
Setiap saat kau kan selalu ada
Dalam relung kalbuku
Kita jadi bisa menulis dan membaca
Karna siapa?
Kita jadi tau beraneka macam ilmu
Karna siapa?
Kita jadi pandai dibimbing pak guru
Kita jadi pintar dibimbing bu guru
Guru bak pelita, penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
PUISI GURU LENGKAP
Puisi Guru
Puisi Guru
Pagi nan indah, angin berderu menerpa sang wajah
Sementara dingin menyelimuti setiap langkah
Renungan setiap langkahnya hanya tentang kejayaan
Pikiran di setiap langkah pun hanya tentang keberhasilan
Detik demi detik hingga hari demi hari
Begitu cepat terlewati
Wajahnya tiada terpancar rasa jenuh sama sekali
Semangatnya selalu menggelora
Tiada kata-kata yang seindah tutur katanya
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Tiada penawar yang seindah senyumnya
Tiada benih kasih yang tercecer di luar sana
Kecuali hanya pada murid-muridnya
Jikalau dia kan melangkah pergi
Langkah yang penuh pengorbanan
Jikalau dirinya telah tiada,
Pasti kan selalu ada yang mengenangnya
Dan itu guru, dia pahlawan tanpa lencana
PUISI GURU MENYENTUH HATI
Puisi Guru
Puisi Guru
Mentari seakan tak pernah jenuh tuk muncul kembali
Sinarnya tak hanya membangunkan jiwa
Namun juga telah membangun semangat baru
Semangat seorang guru
Ketika itu masih sangat pagi
Waktupun masih tetap seperti kemarin
Dia menyusuri jalanan nan panjang
Tuk sampai pada sekolah tujuan
Sementara kami masih sibuk,
Bermain dan bercanda ria
Bahkan kamipun sibuk menyiaaaa-nyia waktu
Dengan apa yang tak berguna
Senyumnya tak henti menghiasi perjalanannya
Memberi warna di setiap datangnya
Tak peduli apapun kejadiannya di sini ataupun di sana
Dia tetap membawa virus bahagia
Kala sampai di sekolah
Sumringah wajahnya selalu memancar
Membawa pada suasana ceria kala belajar
Kala dia membagi ilmu pengetahuan pada kami
Jasa dan perannya takkan bisa terganti
Mesin pun canggihnya teknologi
Tak bisa menandingi
Akan kesabaran, ketulusan, juga kepandaian
PUISI GURU MENYENTUH HATI 2
Puisi Guru
Puisi Guru
Alam kan dikalahkan oleh semangat
Kemalasan kan terkalahkan oleh dalamnya harap
Jarak takkan jadi alasan
Tuk tetap memupuk harap
Dari raut wajahnya
Pemberiannya begitu tulus
Ikhlas dan penuh harap
Kepada anak-anaknya
Binar matanya
Menjadi khas bahagianya
Kala anak-anaknya bertanya
Tentang apapun itu
Dia selalu menjawabnya
Dengan serius, santai, melucu, ataupun bercanda
Itu menjadi gayanya
Sebab, belajar tak melulu menulis, berhitung dan membaca
Anak-anaknya berbahagia
Semangat belajar tentang apa saja
Apa saja yang diberikan olehnya
Dengan tanpa mengharap apa-apa
PUISI GURU SEDERHANA 1
Puisi Guru
Puisi Guru
Dia datang tuk mengantarkan
Pada banyak harapan
Kepada semua putera puteri bangsa
Tuk lestarikan peradaban
Di datang dengan semangat penuh
Menghantar ilmu dan pengetahuan
Kepada generasi bangsa
Demi kemajuan bangsa pula
Guru…
Adalah profesi yang berharga
Bukan sebab angka
Peran yang sangat mulia
Bukan sebab julukan ataupun panggilannya
Guru…
Itulah nama spesialnya
Pun panggilan akrabnya
Bagi anak-anaknya
Guru…
Kau yang berbagi dengan kami
Akan pengetahuan dan ilmu
Yang berguna bagi kami nanti
Dimanapun kami bertemu denganmu
Di sekolah, di rumah, di pasar, di tempat bermain
Kau tetaplah guru
Begitupun seterusnya
Kau kan ku panggil begitu
PUISI GURUKU TERCINTA
Puisi Guru
Puisi Guru
Kala pagi masih begitu berembun
Dinginnya udara menusuk tulang
Dia berjalan dan berpikir akan keberhasilan
Merenung tentang kesuksesan
Berpikir bukan tuk diri seorang
Namun, tuk seluruh anak didiknya
Di sekolah, anak-anak, itulah harapannya
Harapan akan masa depan sang murid
Dari lisannya keluar banyak kata nan indah
Dari lisanya keluar penawar luka
Dari senyumnya mampu menghidupkan hati
Sebagai tanda kecintaannya pada kami
Waktu terus berjalan
Sepat ataupun lambat
Semangatnya tak terbendung oleh usia
Tuk menyalurkan ilmunya
Langkahnya adalah sebuah perjuangan
Ucapannya adalah sebuah panutan
Namanya kan selalu kami kenang
Sepanjang hidup kami
PUISI GURU HARU
Puisi Guru
Puisi Guru
“Pengabdian Tanpa Batas.”
Tak bisa kami bayangkan
Apa jadinya diri ini tanpa guru
Apa jadinya negeri ini tanpa guru
Dan bagaimana nasib generasi bangsa ini tanpa guru
Guru, orang yang mengajar tentang aksara
Bermacam-macam pengetahuan pun ilmu
Pondasi negeri yang tak kenal balas jasa
Pembangu asa bagi setiap generasi bangsa
Tak mudah baginya
Selalu ada tantangan dan ujian
Tuk mewujudkannya
Sebab dunia tak seindah dongeng dan cerita
Kesabaran, itulah cobaan yang selalu ada
Di setiap dia menghantar pelajaran
Materi, itulah godaan yang berat baginya
Karna kini banyak yang mengejar materi ketimbang keberkahan
Ikhlas, adalah pelajaran berharga
Di setiap langkah kakinya
Tak pedulia tentang apa saja
Dia selalu menjalankan tugasnya
Bukan sebagai pekerja
Namun sebagai orang tua
Bagi murid-muridnya
Dia menganggap itu dengan pengabdian
Pengabdian yang tiada batas.
PUISI GURU HEBAT
Puisi Guru
Puisi Guru
Yang kami tau
Anak-anakmu itu bukanlah anakmu
Mereka terlahir melaluimu
Namun persis bukan darimu
Mereka adalah anak bangsa yang rindu akan diri sendiri
Mereka selalu bersamamu
Di tempat pengabdian, sekolah
Namun, mereka bukan milikmu
Kau menyalurkan ilmu dan pengetahuan kepadanya
Kau sampaikan dari hati dan pikiran
Dengan kata dan lakumu
Pun dengan penuh cinta dan kesabaran
Kau dipanggilnya bapak ataupun ibu
Lalu dengan embel-embel guru
Begitupun kau bukan bapak ataupun ibu sesungguhnya
Tetap saja itu sangat mulia
Mereka menganggapmu orang tua kedua
Di tempat pengabdian, sekolah
Jadi, mereka adalah anak-anakmu
Kadang merajuk, menangis dan ceria bersamamu
Tanpa mereka
Engkau bukan siapa-siapa
Begitupun mereka
Tanpa engkau, tak banyak tau apa-apa
PUISI GURUKU
Puisi Guru
Puisi Guru
Guruku
Pembimbingku
Pengajarku
Pahlawanku
Guruku
Terimakasih ku ucap padamu
Doa ku panjat untukmu
Harap kau sehat selalu
Guruku
Jasamu kan ku ingat selalu
Setiap waktuku
Dalam lubuk hatiku
Guruku
Kau pengantar asaku
Kau membagi ilmu pengetahuan
Kau memberi contoh teladan
Guruku
Harus bagaimana aku?
Agar menjadi murid baik bagimu
Yang ku bisa hanya berdoa untukmu
PUISI GURU PANJANG
Puisi Guru
Puisi Guru
Guru…
Sebelumnya tak pernah terpikir olehku
Engkau datang dengan penuh tekadmu tuk mencerdaskan anak bangsa
Tiap kali engkau masuk kelas, selalu membawa hal baru dalam ruang hidupku
Penuh akan kesungguhan dan tak hilangkan canda sekalipun
Guru…
Kini baru kusadari
Salahku padamu teramat banyak, teramat tak terpuji
Seringkali akupun membangkang, hirau akan pelajaran darimu
Guru…
Aku benar menyadari tentang satu hal
Betapa bodohnya diriku, yang kadang tak menghargai seluruh perjuanganmu
Dan akupun tak bisa berbuat banyak tuk menggantinya
Engkau selalu memotivasiku, menyemangatiku kala ku sulit tuk melangkah
Aku merasa, kini hidupku mulai berubah
Kini aku mulai ingin mencoba banyak hal tanpa keluh ataupun kesah
Hanya ku berharap bisa menjalankan apa yang telah guru ajarkan
Namamu kan selalu ada dalam doa, batin, dan hatiku
Jasamu kan tertanam kuat dalam pikirku
Mungkin aku bukanlah murid terbaikmu kala itu
Namun, kini aku akan berusaha yang tebaik untuk dan olehmu
PUISI HARI GURU
Puisi Guru
Puisi Guru
Dulu dunia kami kosong
Belum terisi sama sekali
Mungkin hanya gelap dan warna nan hampa
Tak bisa kemana-mana dan tak bisa apa-apa
Namun kini dunia kami penuh warna
Goresan-goresan, garis-garis, pun titik-titik, lalu kata-kata
Dan kalimat-kalimat yang dulu itu hanya mimpi semata
Itu kini mulai terbuka dan terlihat oleh mata
Itu sebab kau yang memberitahu dan mengajarkan
Tentang warna-warna nan indah
Tentang garis yang harus dilukis
Tentang kata yang harus dibaca
Pun tentang kalimat yang harus diperbuat
Terimakasih guruku
Dari lubuk terdalam hatiku
Untuk semua perjuangan, pendidikan, dan pengajaranmu
Pula untuk selain itu
Dengan pendidikan, senantiasa kita bisa berubah
Dengan pendidikan, senantiasa bisa berjuang untuk bangsa
Karena kau, guru adalah pendidik
Di hari guru ini, semoga engkau selalu ikhlas dan tulus mendidik
PUISI GURU FAVORIT
Puisi Guru
Puisi Guru
“Guru Sejahtera”
Lihat dan lalu coba cermati
Sosok yang datang di setiap pagi nan sepi
Kemeja dan pantolannya selalu rapi
Bergesper gelap dan kadang berdasi
Sepatu nan mengkilap melangkah dengan pasti
Menjinjing laptop di tangan kiri
Rambut pun tersisir rapi dab berminyak wangi
Aromanya seharum minyak kasturi
Lihat di sana, rumahnya
Sungguh bersih, dan indah
Paduan hiasan, warna cat, dan alam menyatu serasi
Rumput hijau menghiasi
Pohon rimbun di kedua sisi
Menambah suasana asri
Garasi mobil di bagian kiri
Dihiasi tanaman pot yang mengelilingi
Beberapa bangku terjejer di teras rumahnya
Nampak dipenuhi bunga-bunga
Ada air mancur juga kolam
Di sana ikan bergerombolan
Ruangan dalam rumahpun tak ketinggalan
Perabot sederhana tertata rapi
Hanya ada satu ruangan nan luas
Namun, rak bukunya teramat besar
Pun penuh dengan buku-buku
Beraneka ragam judul, ribuan jumlahnya
Kamus, komik, tak ketinggalan anekah majalah
Geografi, matematika, juga sejarah
Karya sastra tentang puisi, cerpen, novel, pun prosa
Buku cerita anak-anak hingga dewasa
Beragam kliping hingga ensiklopedi
Berderet panjang karya ilmiahnya
Itu adalah sumber ilmu semua
Ada pula alat elektronika
Tuk menjadikan pelajaran lebih berjiwa
Peta benua apapun ada di sana
Globe dan beberapa alat peraga
Semua ia persiapkan sedemikian rupa, pelajaran
Dengan begitu serius dan sungguh-sungguh
Tuk kau sampaikan kepada murid, di depan kelas
Besok ataupun lusa