500+ Kata kata Puisi Roman Picisan Tentang Cinta Terbaper 2018 #2
500+ Kata kata Puisi Roman Picisan Tentang Cinta Terbaper 2018 #2
Source : suka-suka.web.id
“Taukah kamu…
Saat temaram hatiku terang
oleh senyumu
Aku serahkan rinduku untukmu
Saat gerimis senja hilang
oleh pelangi di matamu
Aku titipkan harapanku padamu
Tetaplah menjadi rembulan
Di atas langit itu
Agar aku selalu menatapmu”
“Inilah aku…
Seorang pujangga yang ingin
Menjadi penjuang cinta
Aku merangkai asa dengan keterbatasanku
Berharap ..
miliki hitungan detik yang singkat ini
Untuk selalu bersamamu..”
“Kamu yang manis
namun perlahan mengikis
Kamu berjanji menjaga
namun perlahan menabur jelaga
Ku tak perlu semua indah
Ku tak menginginkan bahagia
Hanya satu kupinta
apapun yang terjadi
Kau tetap ada”
“Aku disini…
Dan kau di seberang jalan itu,
Ada lampu merah di tengah kita,
Menjadi pembatas tanpa jeda
Lampu merah…
Berubahlah menjadi hijau,
Agar tidak ada lagi yang menghalau.”
“Cinta itu butuh waktu..
Tidak pernah datang..
lebih dahulu…
Atau bahkan terlambat..
Datang..
Cinta selalu menyapa..
Pada saat yang..
Tepat..”
“Seseorang berkata,
ada satu cara membuat
wanita jatuh cinta…
yaitu buatlah dia tertawa..
Namun ku tak pernah bisa
karena..
saat dia tertawa,
Justru diriku yang semakin cinta”
“Saat malam datang tanpa hadirnya bintang
kau datang berikanku cahaya
saat angin semilir tak menyejukan hatiku
kau hadir membawa kesejukan
lewat senyumu..
Ijinkan hasratku
bersandar dihatimu
agar rasa ini
bisa memberi kehangatan
di dalam hatimu”
“Orang bilang..
Hati butuh seseorang tuk berlabuh..
Aku tak setuju..
Karena berlabuh bisa berlayar lagi
Dan meninggalkan luka hati..
hatiku butuh tempat perhentian abadi
tanpa mencari lagi..
aku berharap..
itu ada pada wulandari”
“Ada banyak panggilanmu
bunda, mama, atau ibu
Satu yang pasti, panggilan itu lebih mulia daripada ratu
Kau relakan tubuhmu, sebagai pintu masuk kami ke dunia ini
Kau hancurkan egomu, demi hadirkan tawa
Dibalik derai tangis kami, kau adalah pelangi dalam jiwaku
Kau lah kehangatan, disaat aku lelap dalam pangkuanmu”
“Harta paling berharga adalah waktu
Warisan paling tak ternilai adalah kesetiaan
Jika keduanya, kudapat darimu
Ku tak inginkan lagi semua yang semu..”
“Melepasmu, bukan keinginanku..
Tetapi ditetapkan menjadi takdir..
Menjadi tegar bukan pilihanku..
Tapi, itu menjadi satu-satunya jalan keluar..”
“Cinta..tidak pernah salah
Namun cinta..tak selalu indah
Cinta tak pernah menyiksa
Dia hanya menguji rasa
Cinta..tak akan pergi
Jika hasrat ingin bersama
Selalu kembali”
“Matamu memikat..
Tawamu mengikat..
Bohong jika aku tak terpikat..
Tapi dayaku..
Sebatas pandang..
Tanpa hak memiliki..
Tanpa rasa kuasa menyayangi..”
“Keindahan ini bernama Wulandari
yang mengalirkan hangat, dalam setiap aliran rinduku
Kenyamanan ini masih tentang Wulandari
yang selalu membawaku kepada pengharapan hatiku
Kini aku hanya bisa berucap lirih tentang waktu
andai sang waktu tak pernah berakhir
wulandari..
pasti tetap bersamaku”
“Papa..
Kau membuatku percaya
Kalau cinta itu ada
Dari caramu mencintaiku.
Papa..
Bagiku mama sangat berharga
Tapi sayangku padamu
Juga tak terkira
Papa..
Kau telah bahagiakan aku
Karena itu
Aku pun ingin kau bahagia.
Cerita cinta barumu terukir di tempat ini..
Tapi ku yakin
Bukan melupakan yang telah pergi
Karena..
Kenangan adalah harta yang abadi”
“Ku bohong kalau ku tak rindu
Karena tiap hari kuterbayang
Ayah dan Ibu
Godaan mengintai
Untuk kembali ke kampung halaman
Mengiris tekadku di perantauan
Tapi aku..
Aku tak boleh lemah
Aku tau aku tak boleh kalah
Biarlah lautan rindu ini
Kubalas dengan kebanggaan
Yang akan aku bawa pulang”
“Rindu..
Kau remas hatiku
Saat hasrat ingin bertemu
Tapi terhalang oleh waktu
Waktu..
Jika nanti terobati rinduku
Ku mohon hentikan detikmu
Agar aku bisa bersamanya selalu”
“Waktu berputar
Namun hatiku
Tak kunjung pintar
Kembali berdarah
Selalu bernanah
Saat menghampiri
Penolakanmu
Setiap tak dapat
Disambutmu..”
“Hormat untuk
Sang saka romansaku
Terima kasih pada
Sang Pencipta
Atas Wulandari
Yang kau ciptakan..”
“Di hujung musim yang menyisakan dingin
Daun-daun berguguran.
Pohon-pohon bertumbangan
Akar-akar pun berteriak
Tanah pun kering kerontang.
Kemana hujan yang ku rindu
Kemana pula pelangi yang kutunggu
Mungkin memang mereka..
Mereka ingin mati.
Mungkin pula mereka memang tak peduli lagi…
Pada manusia
Yang tak bisa menjaga berkah Ilahi”
“Aku melihat cinta di kejauhan..
Indah tatapnya..
Manis senyumnya..
Ku kira..
Dia kan datang..
Nyata nya hanya menaruh angan..
Hatiku diam..
Meratap takdir yang ku genggam.
Ku tenun harapan..
Tapi Tuhan yang punya ketentuan.”