500+ Kata kata Puisi Roman Picisan Tentang Cinta Terbaper 2018 #3

500+ Kata kata Puisi Roman Picisan Tentang Cinta Terbaper 2018 #3

Source : suka-suka.web.id


“Matamu terbuka..
Sebelum mentari ada
Langkah mu tegak tercipta
Mengejar impian dunia.

Uang..
Bagimu yang utama
Waktu..
Hanya bagi dia semata
Keluarga..
itu nomor dua
Persahabatan..
Sudah tiada artinya.

Namun apa yang kau dapat kawan
Hanyalah aroma kehampaan
Rasa puas tak kunjung datang
Dan harimu berakhir
Karena takdir Tuhan.

Dikelilingi sahabat dan keluarga
Mereka menangisi kepergianmu
bukan uangmu”



“Roda mesin yang ku naiki ini..
Terus menjauh..
Apa dia kembalipun..
Aku tak tau..
Yang kini ku tau..
Hanya Wulandari..
Yang searang jauh dan ku rindu..
Yang sekarang jauh
Dari tatapan mataku..



“Biarpun jarak membentang
Mata tak bisa saling memandang..
Ku biarkan kata-kata berkelana
Menembus hati yang jauh
Menghapus..
Semua air mata yang jatuh”

“Penyesalanku membuncah tak terbendung
Saat kusadari..
Ku tak mampu membuatmu terlindung
Hati dan jiwaku luluh lantak
Saat kulihat keindahan di hadapanku terkoyak
Andaikan keajaiban tercipta untukku
Ku ingin hadirkan peduliku ke sisimu”


“Bapak..
Kulihat gurat lelah di wajahmu
Membias menyapu senyum di bibirmu
Tapi aku tau
Lelahmu tak memudarkan kasih sayangmu

Mak,
Kaulah pelangi diruang damaiku
Kau hempaskan peluh dengan kasihmu
Agar damai ini selalu hangat bersamaku
Lalu..

Kulihat malaikat kecil yang kusebut adik
Tersenyum membawa damai
Tertawa ceria membawa suka
Bukan harta yang menjadi warisan tak terperih
Namun keluarga yang saling menyayangi”

“Rindu..
Kau remas hatiku saat hasrat ingin bertemu
Tapi terhalang oleh waktu
Waktu..
Jika nanti terobati rinduku
Kumohon hentikan detikmu
Agar aku bisa selamanya selalu”

“Pelangi itu, kini bisa kulihat lagi warnanya
senyum itu, kini bisa kurasakan lagi manisnya
Bidadari itu, masih tetap sama indahnya
Masih tetap sama namanya masih tetap
Wulandari yang ku puja”



“Ini bukan tentang romansa
Tapi ini tentang arti bersama
Saat tangan terbiasa merangkul
Kini patah karena ego yang terkumpul
Sahabat..
Langkah kita biarlah terus beriringan
Tanpa ada amarah di angan
Jangan biarkan dahan kita patah
Jangan biarkan persahabatan terbelah
Kau lah..
Arti bersama yang sesungguhnya”



“Malam ini..
Ku tatap jelaga hitam
Menyelimuti hati yang terperosok dalam..
Aku sesak..
Aku tenggelam dalam dendam
Aku teriak..
Dalam amarah dan gigi gemertak
Ku butuh kedamaian..
Untuk meraihku dari ruang hampa yang gelap
Dari dendam yang membuat pengap
Hampiriku wahai ikhlas
Karena ku tak ingin, semakin tergilas”

“Cintaku sederhana..
Saat ku lihat bidadariku tersenyum,
Kupastikan dia akan ada di pelukku..
Takkan pernah ku biarkan siapapun merampas
Keindahan pelangi di matanya
Rasaku juga tetap sama..
Biar pelangi itu..
Belum tentu bisa ku genggam..
Tapi ku selalu menatap warna indahnya..”

“Hitam menyelimuti langitku,
melahap senjaku
Wahai malam,
Gelapmu sungguh kelam
Membuatku tak mampu terpejam
Wahai bintang gemerlap,
Bersinarlah kerlip-kerlap
Terangi langit itu,
Sinari hatiku”



“Bulan purnama itu merintih
Bidadariku tertatih
Senyumannya tak bisa kunikmati
Cerianya tak hadir pagi ini
Sembuhlah purnamaku
Sehatlah bidadariku
Karena aku tidak mampu
Melewati satu hari tanpa tawamu”

“Kupikir..
Aku sudah membuat semua orang iri
Karena ku terbang bersama bidadari
Khayalku membumbung ke angkasa

Anganku..
Menari melintasi cakrawala
Namun..
Seketika badai menghajar

Meremukan khayalku tanpa ampun
Menghempas anganku bagai lapas
Kini ku terdiam dalam perih
Meratapi bidadari yang tak mampu ku raih”

“Ya Allah
Hamba tak punya hak untuk meminta kepadamu
Agar semua permasalahan ini pergi dari hamba
Tapi hamba mohon kepadamu ya Allah
Berikanlah kekuatan dan kesabaran
Agar hamba bisa menjalani ini semua
Dan buatlah hamba percaya
Akan ada rencanamu yang indah di balik semua ini”



“Cintaku sederhana
Hanya ingin disisi Wulandari
Menjaga bulan purnamaku tanpa henti
Melindungi bidadariku tanpa terganti
Namun..
Takdir memaksa cinta ini menjadi kering
Hanya sebagai hiasan dinding
Karena dianggap tak pantas bersanding”

“Ku ingin terbang Ke langit itu
Menggapai bintang nan cemerlang
Tuk ku persembahkan pada bapakku
Ku mau menyelami samudera
Mendapatkan mutiara nan berkilau
Untuk ku mahkotakan pada mamakku
Namun..
yang kudapat hanyalah pecahan kaca
Yang merobek harapan bapak menjadi luka
Yang menghancurkan mimpi mamak”


“Jantungku bergetar hebat
Setiap khawatirkanmu
Nadiku bergetar kuat
Setiap ku tahu kau terluka
Harusnya kau tahu
Aku bukan dewa
Aku tak selalu mampu menjaga
Namun tak sanggup bila kau celaka”

“Mataku menolak tak untuk percaya
Memaksaku melihat kau
Terbaring tak berdaya
Ku menangis pilu
Saat ku tau
Dia yang mampu jagai dirimu
Wajahku seperti tertampar
Egoku menggelepar
Karna ku tak berguna
Karna ku tak menjadi pahlawanmu”

“Ingin ku remehkan cemburuku
Tapi ku tak mampu
Karna hitamnya menutup relungku
Haruskah ku kasihani cintaku
yang kini terluka karna sembilu
Dadaku sesak
Nalarku terisak
Saat aku mulai tertatih
cinta yang semakin perih”




“Aku percaya..
Persahabatan ini
Telah dewasa pada akhirnya
Dia memberi nyaman dengan tawa
Dia bahagia dengan kebersamaan
Dia tulus dengan pengorbanan
Persahabatan ini tak selalu saling memuji
Tidak juga ada niat untuk menyakiti”



“Bulan purnamaku
Kenapa harus ku lihat kau tak
Bersinar cemerlang
Bidadariku,
Kenapa harus air itu basahi
Wajahmu yang jelita

Taukah kamu..
Hatiku merintih
Saat kulihat kau bersedih”
Taukah kamu,
Jiwaku merontah
Untuk selalu membuatmu tertawa”

“Kalau tidak ada rasa
Mana mungkin hati ini bergetar
Setiap menatapmu..
Kalau tidak ada cinta
Pasti hatiku tak peduli
Melihat tangismu..
Ya Tuhan..
Kalau cinta ku benar sederhana
Kenapa harus ada rasa yang rumit ini.. ”



“Lagi-lagi aku salah
Ku kira hari ini sudah cukup
Namun perjuanganku untukmu
Masih terus berlanjut
Kukira aku harus menjauh

Namun didekatmu
Selalu menjadi tugasku
Kuharap aku akan selalu salah
Sesalah saat aku mengira
Kau bukan jodohku”

“Sekarang..
Aku baru paham kecantikan bidadari
Setelah melihat kau didepan mata
Sekarang..
Ku mengerti keindahan bulan purnama
Setelah menikmati cahayamu ditempat ini
Seandainya ku bisa menawar waktu
Kan ku minta dia tunduk padaku
Tetaplah keindahan itu nyata
Agar aku bisa damai dalam cinta”



“Tuhan..
Izinku menari
Karena telah ku sadari..
Rasa ini bukan milik ku sendiri
Tuhan..
Iringi ku bernyanyi
Karena ku kantungi sebuah bukti

Detik ini..
Kuserahkan seluruh hati dan asaku
Hanya kepada satu nama
Namanya Wulandari
Bulan purnama artinya
Bahkan bidadari”

“Maafku mungkin tak seberapa
Tapi ku ucapkan
Dengan sepenuh jiwa
Maaf..
Ku sering buatmu kecewa
Buatmu tak percaya
Buatmu tak bisa bedakan
Rasa atau bercanda
Tapi cukup sampai disini kebohongan ini
yang ku ingin..
Cinta kita..
Di ukir mulai dari sini..”