Contoh Puisi Ibu Terbaik – Kumpulan Puisi Pendek Tentang Ibu

Contoh Puisi Ibu Terbaik – Kumpulan Puisi Pendek Tentang Ibu

Source : karyatulisku.com


1. Puisi pendek tentang ibu

Judul : Rindu Berkata

Rindu kini tabu

Kau temukan dunia barumu

Rumahmu bukan aku

Kembalilah kapan pun kau mau


Judul : Engkau yang ku rindu

Ya Tuhan. . .

Ibu, Engkau selalu mempunyai cara membuatku rindu . . .


Judul : Lulus Kuliah

Selamat kepada ibu, anakmu kini lulus 

Kini aku memiliki ibu yang Luar biasa


2. Puisi ibu tersayang

Judul : Untukmu Wanita Tersabarku

Rindu sosokmu Ibu

Membelai halus wajahku

Mendekap hangat tubuhku

Siang dan malam kau serahkan padaku

Agar kaki mungilku bisa berdiri tegak di atas bumi

Untaian kata indah tak banyak terucap dari bibir

Hanya secangkir doa, yang bisa kutuangkan pada Tuhan, untukmu.


Judul : Kasih sayang ibu itu sepanjang masa

Cintanya besar tak terkira

Sarat hikmah kata-katanya

Penuh makna setiap nasihatnya

Tentang jarak yang terpisah dengan buah hatinya

Dia tak lantas menunjukkan tangis dan air mata

Padahal tak kepalang tanggung pedihnya 

Ketika harus terpisah dengan anaknya.

Ia tak pernah lelah memanjatkan doa

Meski kita terkadang lupa akannya

Dia tak pernah bersumpah bala

Meskipun tutur dan sikap menyakitinya

Bagai anak panah doanya

Mudah untuk terijabah

Dia bidadari sederhana

Yang tak butuh kita puji utk memberikan yg sempurna.


3. Puisi ibu sedih

Judul : Sakitku Tak Seberapa

Jika aku jatuh, ibu

Aku tak akan pernah menangis

Aku masih bisa menahan sakitku

Jika ibu jatuh, ibu

Sekuat apapun aku mencoba tegar

Aku tidak akan bisa menahan sakitku

Aku sedih merasakannya,

Ibu Sejat selalu


4. Puisi terima kasih ibu

Judul : Saat pertama

Saat aku membuka mata untuk yang pertama kalinya

Aku kira aku sedang berada di surga bersama bidadari

Saat aku berbicara untuk pertama kalinya

Aku kira aku sedang bercengkrama bersama dengan keajaiban

Saat aku mulai berjalan

Aku tau bahwa semua itu salah

Saat aku mulai berfikir

Aku tau semua itu adalah kamu

Ibu ku Tersayang. Terimakasih Ibu ku


5. Puisi pengorbanan seorang ibu

Judul : Ibuku Petani

Petang kala itu, membuatnya harus lekas kembali dari perantauan ilalang yang mengemban. 

Peluh keringat tak coba dirasa,

Kaca mata tersangkul pada kedua ujung telinga kini mendekat.

Menatap dengan riang gerak mungil sang bayi yang semakin mendewasa,

Kacamata itu, mencerikan sang tua keriput yang mengadukan nasibnya pada sepetak ladang diujung lereng gunung.

Kala malam mulai mematang dan cangkul tak lagi dibenamkan, Dengan lembutnya ia tetap melantunkan secarik cerita masa silam. Tentang perjuangan dan kehidupan. 

Kacamata itu,

Tetap menjadi pendongeng yang lihai untuk mengantar mimpi.


6. Puisi ibu dan ayah

Judul : AYAH

Oleh Ratih Anjelia Ningrum

Disetiap tetes keringatmu

Di derai lelah nafas mu

Si penuhi kasih sayang yang luar biasa

Demi aku kau rela si sengat matahari

Hujan pun tak dapat membatasi mu

untuk aku anakmu…

Si setiap doamu kau haturkan segenap harapan

Ayah…

kan ku jaga setiap nasehatmu

Di setiapnafas ku

Di relung hati akan ku hangatkan nmamu

Akan ku kobarkan semua impianmu

Hanya untuk menikmati senyumu

Di ufuk senjamu

Ayah

21+ Contoh Puisi Ibu Terbaik Dalam Berbagai Tema (Rekomended)

Source : thegorbalsla.com


PUISI IBU SINGKAT


Tak bisa aku berkata

Atas rasa syukur ini

Setiap saat kau habiskan waktu bersamaku

Pelukan hangatmu ddan cintamu menuntunku

Bijaksanamu membangunkanku


Ibu…

Cintamu tak pernah surut

Kala aku lemah,

Kau genggam tanganku

Agar aku kuat menjalani hidupku


Ibu…

Kuucapkan terimakasih padamu

Kau selalu menataku

Mengarungi waktu demi waktu

Kau selalu terjaga

Hingga saat ini


Ibu…

Kau selalu mengembalikanku menuju jalan kebenaran

Melalui nasehatmu

Maafku selalu kau terima

Terimakasih ibu


PUISI IBU SEDIH


Kala aku masih kecil

Aku masih di pangkuanmu

Kala itu pula aku tak pernah paham

Tentang apa yang kau tuturkan

Tentang apa yang kau lakukan untukku


Kala itu pula aku tak paham

Bagaimana pengorbananmu

Kau selalu mengajariku akan kebenaran

Hingga aku dewasa



 

Dan kini aku baru sadar

Sayangnya, kau sudah tak ada di sisiku

Aku merindukanmu, ibu…


Tuhan…

Berilah balasan akan segala pengorbanan ibuku..

Puisi Ibu Karya Chairil Anwar

Ibu…

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai


Ibu…

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanta aku lemah


Ibu…

Tiap kali aku tersilap

Dia hokum aku dengan nasehat

Tiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam nan sepi lalu bermunajat

Tiap kali aku dalam kesakitan

Dia obati aku dengan penawar dan semangat

Dan kala aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…

Tak pernah aku melihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Sungguh begitu kuatnya dirimu



 

Ibu…

Aku sayang padamu

Tuhanku…

Aku berdoa pada-Mu

Sejahterakanlah dia

Selamanya…



PUISI IBU KARYA GUS MUS


Ibu…

Kaulah gua teduh

Tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kaulah kawah,

Dimana aku meluncur dengan perkasa


Kaulah bumi

Yang bergelar lembut bagiku

Melepas lelah dan nestapa

Gunung yang menjaga mimpiku

Siang dan malam

Air mata yang tak hentinya mengalir

Membasahi dahagaku

Telaga tempatku bermain, berenang, dan menyelam


Kaulah ibu, laut, dan langit

Yang menjaga lurus horisonku

Kaulah ibu, mentari, dan rembulan

Yang mengawal perjalananku mencari jejak surga di telapak kakimu



 

(Tuhan…

Aku bersaksi

Ibuku telah melaksanakan amanah-Mu

Menyampaikan kasih sayang-Mu

Maka kasihilah ibuku

Seperti Engkau mengasihi kekasih-kekasih-Mu

Amin)



 

PUISI IBU KARYA ZAWAWI IMRON


Kalau aku merantau

Lalu datang musim kemarau

Sumur-sumur kering

Daunan pun gugur bersama reranting

Hanya air matamu ibu

Yang tetap lancar mengalir


Bila aku merantau

Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku

Di hati ada mayang siwalan memutihkan sari-sari kerinduan

Lantaran hutangku padamu tak kuasa ku bayar


Ibu adalah gua pertapaanku

Ibulah yang meletakkan aku di sini

Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang

Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi

Akupun mengangguk meski kurang mengerti


Bila kasihmu ibarat samudera

Sempit lautan teduh

Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri

Tempatku berlayar, menebar pukat dan melembar sauh

Lokan-lokan, mutiara dan kembang lau semua bagiku



 

Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan

Namumu, Ibu, yang kan kusebut paling dahulu

Lantaran aku tahu

Engaku ibu dan aku anakmu


Bila aku berlayar lalu datang angina sakal

Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal

Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala

Sesekali datang padaku

Menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku.



PUISI IBU ANAK SD

Berdiri ku berdiam diri

Perempuan yang mulai renta sekilas ku pandangi

Perempuan yang sepanjang hari mengasihi diri ini

Merawatku dengan sepenuh hati


Perempuan yang selalu mengenalku

Kala ku kecil, selalu di sampingku

Menuntun lalu mengajariku banyak cara

Berjalan dan berkata



 

Perempuan yang tak kenal kata lelah dan keluh

Yang tak peduli pelipisnya berjuta peluh

Yang selalu bekerja keras sepanjang waktu

Demi masa depan dan kesuksesanmu


Ibu…

Kau yang melahirkanku

Kau yang menyusuiku

Kau yang mengasuhku

Dengan penuh kasih sayang


Ibu…

Kau yang mengajariku berkata

Kau yang mengajariku berjalan

Kau pun yang mengajariku berproses

Dengan penuh kesabaran


Ibu…

Kau selalu menasehatiku

Kau selalu menjagaku

Dengan penuh cinta kasihmu

Karena itu, terimakasih ibu..


PUISI IBU CERIA

Terlihat wajah berseri nan senyum tulusmu

Terasa untukku tak pernah berhenti doamu

Tercipta kasih sayang tulusmu

Takkan terganti oleh siapapun itu


Kau perempuan terhebat bagiku

Kau adalah segalanya bagiku

Di kala bahagia dan sedihku

Selalu kurasa harap dan doamu


Tiada engkau mengeluh

Tiada engkau kecewa

Tiada engkau lelah

Tiada engkau berkeluh kesah


Cerita tentangku bersamamu kan ku kenang selalu

Senantiasa engkau ku doakan selama hidupku

Wahai engkau perempuan mulia nan terhebatku

Ibu….


Adalah manusia yang tangguh

Wanita yang membawa ku pada pada dunia

Membawa pada ceriaku

Lalu pada tawaku



 

Belaikasihnya begitu lembut

Nasehatnya yang tak berakar dalam kalbu

Tatapan wajahnya yang menduhkan

Menjadi alasanku tuk rindu selalu


Senyum bahagiaku menjadi bahagianya

Bahagianya cukup sederhana

Aku tumbuh sehat dan ceria

Aku menjadi orang baik dan berguna



PUISI IBU TERCINTA

Bunda (Karya: Ari Burhani)


Sarat rasa cinta dengan tulus diberinya

Tiada dengan tidak makna pada tiap ucapan kata

Usapan kasih selalu, gumam kecilpun terus berlagu



 

Sesaat terlupa

Lepas dari sadar kita

Balaspun tak diminta olehnya

Ajar sikap terarah, lenyap topang siap direngkuh

Lenyap perasaan gundah pun hadirkan suasana teduh


Sesaat terlupa

Lepas dari sadar kita

Balaspun tak diminta olehnya

Cukup bentuk jiwa bijaksana

Banyak lencana pantas tertuju baginya

Tiap manusia yang dilahirkan ingat lekatlah budi luhurnya



PUISI IBU BAHASA INGGRIS


Mom…

You have given me birth by risking your life

You have raised me with all your own sweat

You have given all your love for me

You took care of me with all your heart

You also education me with great affection


Mom…

You taught me how to walk

You taught me how to speak

Every day and night you spend your time for me

When hot and cold you always fight for me


Mom…

Thanks for your sacrifice

Thank you for your love

Thanks for your time

Thank you for everything

Although I know my thanks is not mean for you

It will not be able to replay your services


Thanks, Mom…

For the strength, love, and care

For in the world that is quite rare

For being my guardian and my guide


Yard by yard

You have bever let others change who you are

You have always shown me that

You are my favorite star

You move through the unknown with strength


No matter how far the length would

Have never been here today

Without your unbounded love

Without your ultimate sacrifice

Without the support I needed

Without your motherly advice


I never would have succeeded

I could never stay above

I just wanted you know

I will always stand by your side

I will give back and be your guide

I will fight for you in the hard time

And I will never lose my faith in you


Thanks, Mom

I love you so much

Never forget the your support



PUISI IBU 4 BAIT

Terdiam kusejenak dalam renungan kala

Bayang wajahmu datang menyapa

Lalu waktu kembali ke belakang

Membuka memori masa kecil nan terkenang


Tetesan air mata hingga keringat berjuang menghadapi maut

Demi kedatangan sang buah hatinya

Bahagia tak terkira

Di kala dia mendengar tangisan pertamaku


Kala ku mulai belajar berbicara

Dia mengenalkanku dengan kata-kata

Kala ku belajar berjalan

Dia selalu menuntunku hingga sampai tujuan


Kasih sayang itu tetap sama sepanjang masa

Tak lekang oleh usianya

Kupersembahkan doa padanya

Semoga Tuhan memberinya hidup bahagia selamanya



PUISI IBU 3 BAIT

Kau tak perlu menempuh ribuan mil, ibu

Biarkan aku saja yang melakukan itu

Kau tak perlu menempuh ribuan mil, ibu

Karena engkau adalah tempat kepulanganku


Tunggulah di sana untukku, Ibu

Di rumahmu

Tempat engkau dan aku bermain dan bercanda

Tempat aku bermanja ria


Tunggulah di sana untukku, Ibu

Rajutlah harap dan doa untukku

Sampai aku pulang membawa sekantong cinta dan rindu

Sampai aku melihat raut muka berseri darimu


“Membaca Wajah Ibu” Karya: Mustafa Ismail


Di situlah bintang itu

Terselip dalam kelopak matanya

Tetap indah, tetap cerah

Akupun larut dalam sinarnya


Di situlah laut

Mengalir hawa nan dingin

Untuk setiap perjalanan

Tetap teduh, tetap biru

Yang membuatku selalu terpana dan rindu


Di situlah sumur

Yang tak pernah lelah memberi

Dan aku adalah gayung

Yang masih tetap menimbanya



PUISI IBU 2 BAIT

Saat di rumah ibu adalah guru bagiku

Saat di lapangan ibu adalah pelatih bagiku

Saat di taman bermain ibu adalah penjagaku juga pelindungku

Saat ku sakit, ibu adalah dokter untukku


Di ranjang tidurku, ibu adalah seorang pengasih

Di rumah pula, ibu adalah koki terhebat di sepanjang masa

Kala ku melangkah pergi, ibu adalah pemesan terbaik bagiku

Terimakasih atas multiperanmu, Ibu


Dia adalah malaikat

Dia juga bidadari tak bersayap

Pejuang nan begitu kuat

Tuk hidup dan kehiduapan


Dialah ibu…

Yang penuh kasih dan sayang

Yang penuh kelembutan belaikasihnya

Yang tak hentinya berharap, berdoa demi anaknya


Pepatah berkata “Surga di Telapak Kakimu”

Begitupun ridlomu adalah ridlo Tuhan

Nasehatmu menyejukkan pikirku

Dan doamu mudah terijabah oleh-Nya


Terimakasih ibu…

Lindungi dia, wahai Tuhanku

Pula bahagiakan dia, wahai Tuhanku

Sediakan surga yang teramat indah untuknya suatu nanti



PUISI IBUKU

Ibuku..

Ku tau

Kini usiamu tak lagi muda

Namun, untukmu ku belum bisa apa-apa


Ibuku…

Ku tau

Kakimu tak sekokoh dulu

Kala kau mengandungku, memangkuku, dan mendampingiku


Ibuku..

Tak ada yang berubah tentang kasih dan sayangmu

Kadang ku tak menyadari akan hal itu

Karna ku tenggelam dalam egoku


Ibuku..

Ku tau…

Lidahmu adalah penawar racun sakitku

Tamparmu adalah penyadar hidayahku


Ibuku…

Bagiku…

Tak ada yang sepadan dengan sebuah kata kias

Karena hanya kata Ibu itu saja yang pas



PUISI IBU MENYENTUH HATI

Ku tau ibu

Kau sembunyikan letihmu dalam senyummu

Derita maam dan siang selalu menghampirimu

Tak sedikitpun terhenti langkahmu

Tuk bisa memberi harapan baru bagiku

Kadang cacian pun menghampirimu

Kadang pula hinaan melintasi jalanmu

Namun, kau tak pedulikan itu

Bahkan kau terus melangkahkan kakimu

Demi tuk masa depan anakmu


Ku tau ibu

Bukanlah setumpuk emas yang kau harap dariku

Bukan tumpukan uang yang kau minta dalam hasilku

Bukan pula sebatang perunggu dalam kemenangan ku

Namun, keinginan hatimu kebahagianku


Kau selalu berkata padaku

Tentang nasehat, pesan, dan rasa sayangmu

Akupun begitu ibu

Aku bisa apa untukmu

Doalah yang selalu kupanjatkan untukmu



PUISI IBU PENDEK

Kau ibu

Manusia pertama yang ku kenal

Sebaliknya, kau mengenalku lebih dari segala

Karena aku anakmu


Ibu

Orang yang kusayang

Begitupun engkau

Orang yang menyayangku selalu

Dalam setiap waktu


Kasihmu tak bermuara

Sayangmu tiada tara

Pengorbananmu tak terkira

Ketulusanmu tiada duanya


Menetes air mata

Jangan di tahan

Luapkan rasa hatimu

Tapi kau tersenyum selalu


Tersenyum

Dan melembutkan gaarisnya

Mengikhlas

Dan tegar dan menghadapi kehidupan


Selalu tenang

Engaku bersembunyi

Dari rasa sesak

Selalu kau tampil dengan kelembutan


Ibu..

Doa terperanjat

Dengan kedua telapak tanganmu

Engkau menengadah pinta hajat


Ibu…

Terlintas senyummu

Pada getar rasamu

Sampai terasa tenang hatiku



 

PUISI IBU TERSAYANG

Cintanya sungguh tak terkira

Sarat akan hikmah kata-kata mutiara

Penuh makna di setiap nasehatnya

Halus lembut belaikasihnya


Tentang jarak yang terpisah dengan buah hatinya

Tak lantas menunjukkan air matanya

Sesungguhnya tak karuan tanggung pedihnya

Kala harus berpisah dengan buah hatinya


Tak pernah lelah dia memanjatkan doa

Walau kadang kitapun lupa akannya

Tak pernah pula bersumpah bala

Walau tutur dan sikap menyakitinya


Doanya laksana anak panah

Oleh-Nya mudah diijabah

Dia laksana bidadari sederhana

Yang tak perlu kita puji tuk memberikan yang sempurna



PUISI IBU LENGKAP

Dari segumpal darah aku dalam rahimmu

Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya

Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu

Hingga aku lahir ke dunia ini


Kau jaga, rawat, dan lindungi aku

Kau ajari aku bertutur kata

Kau ajari aku bertindak tanduk

Kau ajari aku baik buruk


Menjalani semua itu

Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu

Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira

Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukku


Kau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati

Mencurahkan segala kasih sayang

Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu

Tak peduli apa kata orang banyak


Kau pahlawan pribadiku

Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku

Senyum manis selalu terpancar darimu

Yang selalu menguatkan batinku


Sinar cintamu kan ku kenang selalu

Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku

Dengan cara apapun itu

Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmu


Aku sadar dan tau

Tiada muara kasih sedalam ibu

Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu

Menjadi untaian ibu untuk anakmu


Kini baktiku seakan tiada sempurna

Pengabdianku padamu kurang rasanya

Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu

Hanya doa ku panjatkan

Hanya terimakasih ku padamu sampaikan



PUISI IBU HEBAT

Terlihat samar di matamu nan bening

Bagai permata safir

Cintamu yang tiada akhir


Tersirat di wajahmu nan teduh

Bagai pendekar hatiku

Tersirat senyummu penuh arti

Lemahmu, bagai telaga kautsar

Menawan hati juga menyejukkan


Bunda…

Kutitip setitik air mata

Pada hujan tentang rindu yang tiada tara

Agar ia sampai menjumpaimu di suatu kala


Bunda…

Kutitipkan semua rasa cinta

Pada mentari yang tak kenal asa

Agar ia menjumpaimu kala muncul hingga senja


Bunda…

Ku titipkan semua rasa sayangku

Pada bintang yang berkelip indah

Agar ia selalu menghias setiap malam syahdu


Bunda…

Aku tetap sama dengan yang dahulu

Selalu menyayang, mencinta, dan merindumu

Karena akupun tetap buah hatimu




PUISI IBU MENYENTUH HATI

Di setiap irama tubuhmu

Kau selalu menyapa

Dalam kepenatan yang tak terbisikkan

Kau selalu mendekap


Kini usiaku telah berubah

Kini aku bukan lagi anak-anak

Karena kaulah yang membentuk jiwa mentah diri ini

Kau yang membantu mengolah emosi labilku


Kau yang selalu memberiku kata bijak

Nasehat yang senantiasa ku laksanakan

Kau yang selalu menyayangku di setiap waktu

Pagi, siang, pula malam


Kau pengantar luasnya pengetahuanku

Kala kamus kota kataku hanya setitik air menetes

Kaupun memenuhinya sampai menjadi sebuah lautan

Yang mengantarkanku beragam pengetahuan


Kau adalah kilau bintangku

Yang tak pernah terlupa

Bahkan oleh rangkaian huruf sejarah peradaban manusia



PUISI IBU CIPTAAN W.S RENDRA

“Jangan Takut Ibu”


Matahari musti terbit

Matahari musti terbenam

Melewati hari-hari fana

Ada kanker payudara, ada encok, pun ada uban


Ada gubernur sarapan bangkai buruh pabrik

Bupati mengunyah aspal

Anak-anak sekolah dijadikan bonsai

Jangan takut, Ibu!

Kita harus bertahan

Karena ketakutan, meningkatkan penindasan


Manusia musti lahir

Manusia musti mati

Diantara kelahiran dan kematian

Bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki

Serdadu-serdadu Jepang memenggal patriot kepala Asia

Ku Klux Klan membakar gereja orang Negro


Begitupun teroris Amerika meledakkan bom di Oklahoma

Memanggang ibu-ibu, bayi-bayi, pun orang tua

Di Miami dirampok dan dibunuh pula turis Eropa

Serdadu Inggris membantai para pemuda di Irlandia

Orang Irlandia meledakkan bom London yang tentu taka man


Jangan takut, Ibu!

Jangan mau diancam

Jangan mau digertak

Sebab ketakutan juga meningkatkan penjajahan


Sungai waktu

Telah menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang merangas

Keringat bumi yang menyangga peradaban insan

Menjadi mercury juga uranium

Tapi, jangan takur, Ibu!

Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati


Rasi galaksi Bima Sakti berzikir di dahi

Aku cium tanganmu, Ibu

Rahim dan susumu adalah persemaian harapan

Kekuatan ajaib insan

Dari zaman ke zaman



PUISI IBU INDAH


“Ibuku Dahulu”

Karya: Amir Hamzah


Ibuku dahulu pernah marah padaku

Diam ia tiada berkata

Pun aku lalu merajuk pilu

Tiada peduli apa yang terjadi


Matanya selalu mengawasi daku

Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak

Rautnya masam menahan sedan

Hatinya pun pedih sebab lakuku


Aku berkesal hati

Menurutkan setan, mengkacau-balau

Jurang celaka sudah terpandang di muka

Kusongsing pula, agar cedera


Bangkit ibu dipeganglah aku

Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku

Serta dahiku berapi pancaran mereka

Sungguh sejuk sentosa turun kalbu


Begitupun engkau

Ibu, bapak, pula kekasih

Berpadu dalam dirimu

Mengawas dalam dunia daku



PUISI IBU KARYA KHALIL GIBRAN

Ibu adalah segalanya

Dialah penghibur dalam kesedihan

Pemberi harapan di dalam penderitaan

Pemberi kekuatan di dalam kelemahan


Dialah sumber cinta, belas kasih, simpati, dan pengampunan

Manusia yang kehilangan ibunya

Berarti kehilangan jiwa sejati yang selalu memberinya berkat

Pun menjaganya tiada henti


Segala sesuatu pun di alam ini

Melukiskan tentang susuk, ibu

Matahari adalah ibu dari planet bumi

Yang memberikan makanannya dengan sinar panasnya


Matahari tiada pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari

Hingga matahari meminta bumi tuk tidur sejenak

Dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung

Pula anak-anak sungai


Dan bumi adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik

Bagi buah-buahan dan biji-bijian

Ibu sebagai pembentuk dasar di seluruh kewujudan

Dan adalah roh kekal, penuh cinta juga keindahan



PUISI IBU KARYA CAK NUN

Bila kau menangis

Bundamu yang meneteskan air mata

Dan Tuhan yang akan mengusapnya


Bila kau bersedih

Bundamu yang kesakitan

Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan


Menangislah banyak-banyak tuk bundamu

Dan jangan sekalipun kau

Membuat Tuhan naik pitam padamu


Kala bundamu menangis

Para malaikatlah yang menjelma

Menjadi butiran-butiran air matanya


Dan cahaya yang memancar dari airmata bunda

Membuat para malaikat itu silau dan marah padamu

Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci

Hingga Allah tak melarang mereka tatkala menutup pintu surga



PUISI KARYA WIJI TUKUL

Ibu pernah mengusirku

Pergi dari rumah

Namun, menangis kala aku susah


Ibu tak bisa memjamkan matanya

Jikalau adikku tak bisa tidur sebab lapar

Ibupun kan begitu marah

Kala kami berebut jatah makan

Yang bukan hak kami


Ibu memberi pelajaran keadilan kepada kita

Dengan kasih sayang

Ketabahan ibuku

Mengubah rasa sayur murah menjadi sedap


Ibupun menangis kala aku mendapat susah

Dan ibu menangis kala aku bahagia

Ibupun menangis kala adikku mencuri sepeda

Dan ibu menangis kala adikku kelar dari penjara


Ibu,

Adalah hati yang rela menerima

Walau selalu disakiti anak-anaknya

Penuh ampun dan maaf


Kasih sayang ibu adalah sinar keghaiban

Tuhan membangkitkan haru insan dengan kebijakan

Ibupun yang mengenalkanku kepada Tuhan



PUISI IBU DAN AYAH

Ibu, ayah…

Terima kasih tuk semuanya

Terima kasih tuk kesempatan hidup

Sebab engkau, aku bisa merasa udara dunia


Ibu, ayah…

Terimakasihku tuk semuanya

Terimakasihku tuk kasih sayang engkau

Kasih sayang engkau, tiada duanya bagiku


Ibu, ayah…

Terimakasihku tuk semuanya

Terimakasihku atas cinta

Cinta engkau padaku tiada tara


Ibu, ayah…

Terimakasihku tuk semuanya

Terimakasihku tuk senyum

Senyum engkau membuatku nyaman bersama


Ibu, ayah…

Ku ingin engkau sehat selalu

Supaya engkau merasakan kesuksesanku

Sungguh ku inginkan itu


Ibu, ayah…

Ku ingin engkau bahagia selalu

Bagiku bahagiamu adalah bahagiaku

Sebagaimana engkaupun bahagia kala ku bahagia


Ibu, ayah…

Ku ingin engkau sehat selalu

Sehatmu begitu berharga bagiku

Agar ku bisa memandang sinar wajahmu di setiap waktu


Ibu, ayah…

Ku cinta kalian berdua

Sebagaimana kalian mencinta diriku

Sebagaimana mentari yang mencintai bumi selalu


Ibu, ayah…

Ku kan mengingat nasehat kalian selalu

Ku kan menjalankan nasehat kalian selalu

Pun kan kusimpan dalam ruang hatiku


Ibu, ayah…

Terimakasihku tuk semuanya

Semua yang telah engkau berikan untukku

Pengorbanan kalian terlalu banyak untukku

Maafkan diriku

Wahai ayah ibu