Contoh Puisi Pendek berbagai Tema #3
Contoh Puisi Pendek berbagai Tema #3
Source : ukulele.co.nz
Contoh Puisi Pendek tentang Cinta
Membicarakan perkara cinta merupakan titik temu dalam penulisan puisi. Jika membicarakan tentang penulisan puisi, maka tema-tema yang sering terpikirkan adalah tema cinta.
Puisi dan lirik lagu percintaan, jangan lagi ditanya, banyak sekali jumlahnya. Melalui puisi cinta seseorang dapat mengekspresikan perasaan.
Entah indah dan bahagianya jatuh cinta, entah sakit dan perihnya patah cinta, keduanya sama-sama diekspresikan dalam puisi.
Contoh puisi cinta 1: Aku Behenti
Kaubilang ‘jangan pergi’
Namun, entah mengapa
Lakumu berbeda dengan katamu
Garis waktu kita belum jua bertemu di satu lini masa
Lagi: kau bilang ‘jangan pergi’
Namun, tak pernah lagi ada usaha
Tak pernah juga ada sapa
Jadi siapa yang sebenernya mengingkan untuk pergi
Melebihi dari kata-kata ‘jangan pergi’?
Aku masih terdiam di sini
Sedangkan, kau sudah terlampau jauh mengukir kata pergi
Kau meninggalkanku dalam klise kata untuk tidak pernah pergi
Aku berhenti
Contoh puisi pendek tentang cinta 2: Pandang Perdana
Tatapan pertama terampunkan
Selanjutnya, tahan tahan tahan
Begitulah kurang lebih dikata
Maka pada tatapan perdana
Segera aku mengonfirmasi hati
“Yah, aku menemukannya.”
Seseorang yang mampu membuatku berkata
“Yah aku merasakannya: cinta.”
Cinta tak pernah selesai hanya dalam satu pandangan
Namun, cinta dimulai dari satu pandangan
Singkat dan padat seperti sekelibat kebahagiaan
Contoh puisi tentang cinta 3: “Mengikuti Benci”
Cinta bermula dari terbiasa
Lantas, apa kabar dengan benci?
Apakah juga bermula dari terbiasa?
Bisa jadi, iya
Seperti kisah kita
Semakin aku mengenalmu
Semakin aku berjumpa dengan kesebalikan rasa
yang semestinya ada di antara kita
Maaf hingga kini aku tak mampu menemukan
Atas alasan apa aku menghadirkan diri
Untuk kemarin yang bernama ‘cinta’
Maka sekarang aku memilih mundur dan menyatakan
‘Cukup sampai di sini. Aku akan melangkah pergi mengikuti rasa benci.’
Contoh puisi cinta 4: Menjadi Satu
Hai, hari ini aku datang lagi
Dengan rasa dan harap yang sama
Hai, esok hari aku akan kembali
Dengan tawa dan duka bersamaan
Hai, masa depan aku tak akan kembali datang lagi
Karena kita telah menjadi satu
Sehingga tak akan lagi aku bepergian untuk menemumu
Karena tujuanku sudah pasti, adalah kamu
yang saat ini sudah menjadi satu denganku,
Aamin-
Contoh puisi cinta 5: “Jika dan Maka”
Jika hari Senin pukul tiga belas
Kita tak berjumpa di sudut kota
Maka…
Jika kecepatanmu untuk hadir lebih cepat atau kurang cepat
Sehingga tidak tepat
Maka…
Jika langkah kakiku lebih lebar setengah meter saja atau kurang lebar
Atau terlalu cepat atau justru melambat
Maka…
Jika kita tak berjumpa di titik, waktu, dan kondisi A
Maka bisa jadi A.b, A.c, A.d atau B yang akan terjadi
Contoh Puisi Tema Pahlawan
Pahlawan dan kehidupan heroik sering kali disampaikan dalam puisi dan sajak-sajak lainnya. Apalagi ketika berkaitan dengan momentum, yakni momentum hari pahlawan atau pun kemerdekaan.
Keduanya saling berkaitan karena nyatanya kemerdekaan tak akan terwujud tanpa adanya sumbangsih dari para pahlawan.
Contoh puisi pahlawan 1: “Catatan Kakung”
Kakung, begitulah aku menyapanya
Seorang renta yang telah semakin melemah
Namun, pancaran tulus dari wajahnya tiada pernah sirna
Beliau dengan segenap kisah usang
Tentang berperang berjuang dalam kemerdekaan
Kakung yang sinar senjanya mulai menyapa
Pahlawan yang hari ini agaknya mulai terlupakan
“Nduk, teruslah berjuang dan jaga kemerdekaan.”
Pesan kakung di titik senja yang semakin menua dan renta
Contoh puisi pendek tentang pahlawan 2: “Pahlawan Akan Tetap Abadi”
Aku mengerti atas usaha siapa
Indonesia hari ini
Aku memahami atas juang siapa
Merdeka digelarkan untuk negeri
Pahlawan, merekalah sering disebut begitu
Serupa juang dan segenap rasa tanggung jawab
Membawa Indonesia pada pintu gerbang kemerdekaan
Demikanlah dikata dalam pembukaan
Pahlawan-pahlawan tersebut telah mati
Namun, yakinilah ruh mereka masih ada seusia Indonesia
Dan hari ini mari menilik
Apakah kita masih mengantre di depan gerbang pintu kemerdekaan?
Contoh- Contoh Puisi Pendek
Source : langkahilmu.com
Berikut adalah beberapa contoh puisi pendek yang keren dan singkat untuk kalian.
1. Kutahu Kau Kembali Jua
Kutahu Kau Kembali Jua Anakku
“Saudara-kandungku pulang perang, tangannya merah
Kedua pundak landai tiada tulang selangka
Dia tegak goyah, pandangnya pada kami satu-satu
Aku tahu kau kembali jua anakku
Tiba-tiba dia roboh di halaman dia kami papah
Ibu pun perlahanmengusapi dahinya tegar
Tanganku amis ibu, tanganku berdarah
Aku tahu kau kembali jua anakku
Siang itu dia tergolek ibu, lekah perutnya
Aku tak membidiknya, tapi tanganku bersimbah
Tunduk terbungkuk matanya sangat papa
Kami sama rebah, kupeluk dia di tanah
Kauketuk sendiri ambang dadamu anakku
Usapkan jemari sudah berdarah
Simpan laras bedil yang memerah
Kutahu kau kembali jua anakku”
***
2. Sabar di Setiap Detik
Hijau Ku Cinta
Pernahkah kau pahami tentang wangi saat gerimis membelai bumi
Rasa yang kuat seolah mengalun menyalami memberi damai
Pembawa harapan, menyinarkan keluh kesah
Padanya ada salam yang langit titipkan
Untuk mereka dengan tabah menguatkan sabar di setiap detik
Laju lembut, tak membiarkan satu lubang semut tanpa rejeki
Kau akan terpesona saat genangan hujan mulai surut
Dikumpulkan jauh ke lautan luas
Jejak subur sebelumnya adalah buang-buang waktu
***
3. Terima Kasih Ibu
Terima Kasih Ibu
Ibu …
Saat diriku kecil
Engkau mengajari berjalan dan bicara
Tidak kenal payah akan tubuhmu yang lelah
Melihat tangisan dan kenakalan itu
Senyum manis ibu merona bahagia
Seolah ingin membuka kuncup bunga menawan
Ibu…
Kini aku beranjak remaja
Kasih sayang itu masih bermuara
Perhatian itu masih seluas samudra
Tak akan surut hingga senja menyapa
Terus kekal abadi dalam suka dan duka
Ibu…
Saat ini aku telah beranjak dewasa
Terimakasih ibu atas perjuanganmu
Terimakasih ibu atas pengorbananmu
Izinkan aku memeluk erat tubuhmu
Akan aku bisikkan…..
Engkau segalanya untukku oh ibu
***
4. Kita Indonesia
Kita Indonesia
Daku adalah putera bangsa
Dengan suara keras menyalak
Meneriakkan
Merdeka merdeka merdeka
Tak peduli siapa engkau
Jika kau adalah aku
Maka teriakkanlah hal yang sama
Karena aku dan kau adalah Indonesia
Kita adalah Indonesia
Dengan suara menggelegar kita berteriak
Menyalakkan suara lantang
Merdeka merdeka merdeka
Maka marilah berteriak bersama
Karena aku kau dan kalian
Adalah Indonesia
Kita Indonesia
Aku kau dan kalian
Akan meraih peran yang besar
Untuk majunya bangsa ini
Menuju kemerdekaan yang hakiki
Kemerdekaan yang sejati
Kita wajib melakukannya
Karena kita Indonesia
***
5. Diam Itu Tenang
Diam Itu tenang
Tenggelam pada sunyi di buai hangat
Menatap angin dan terpejamkan gelap
Menitip rindu pada ufuk yg memerah
Cerita pada pinus di hutan kenangan
Padahal baru beberapa tahun saja
Juntai menjuntai kenangan itu menguap
Ketika semua membuncahkan rasa
Ya, itu masa lalu
Sore ini berbeda,
Tampak permukaan rindu itu mencair
Sepertinya sudah tak berdera lagi
Bahkan warnanya sudah berubah
Sunyi,
Ada untuk mengganti rindu
Berbagi sepi dan abu abu
Apa yang terasa sekarang?
Tidak ada.
***
6. Sakit
Sakit
Ketika kulit dilukai
Kulit akan terasa sakit
Ketika hati dilukai
Maka semua anggota tubuh akan terasa sakit
Sungguh, kulit yang disakiti
Terlihat jelas darah yang keluar
Membengkak dan memerah
Meninggalkan bekas yang tak enak dipandang
Sungguh, hati yang disakiti
Tak terlihat mana yang sakit
Tak nampak mana yang harus diobati
Tak tahu kemana mencari obatnya
***
7. Kesalahan di Ujung Tanduk
Kesalahan di Ujung Tanduk
Menyesal yang bisa dirasa
Rengekan yang bisa terucap
Kesedihan yang keluar dari air mata
Berpadu menjadi kesatuan kesalahan
Terlambat untuk mengulang
Kenapa tak dari dulu..
sekarang hanya bisa terdiam terpaku
Meratapi kesalahan di ujung tanduk
***
8. Tak Berguna
Tak Berguna
Semuanya telah dilakukan
Namun tak ada timbal baliknya
Hanya kesusahan yang didapat
Tidak tahu terimakasih
Untuk apa diberi
Manusia yang tak tahu malu
Untuk apa dikasihani
Kalau yang ada hanya kesulitan
Berikan pelajaran yang berarti
Kepada makhluk yang tidak tahu diri
Kasihan bukan jadi alasan
Pelajaran yang harus dikedepankan
Jangan berpacu pada manusiawi
Hak bukan lagi acuan
Sekedar untuk memberi efek jera
Kepada manusia yang tak berguna
***
9. Cinta Rahasia
Cinta Rahasia
Aku tak pernah tahu siapa kamu
Aku tak pernah juga bertemu denganmu
Namun rasa kagum hadir dalam relung hatiku
Hingga membangun rasa cinta padamu
Kau memang tak pernah tahu
Dengan apa yang aku rasa padamu
Kau cipta banyak bahagia dalam jiwa
Kau ukir kembali senyum yang pernah sirna
Biarlah semua jadi misteri
Ku tak ingin semuanya pergi
Cukup aku yang tahu
Kau cinta rahasia jiwaku
***
10. Mimpi
Mimpi
Kaki ini terus melangkah
Tak peduli rintangan menghandang
Tangan ini terus Menggenggam yang seharusnya kugenggam
Hati yang mengeluarkan ketenangan
Bangun dari keheningan malam
Mengangkat kedua tangan
Memanjatkan doa-doa
Memohon pada sang pecipta
Memberi jalan selebar-lebarnya
Dari hati yang paling tulus
Mohon wujudkan semua mimpiku
***
11. Tak Kan Kulupa
Tak Kan Kulupa
Saat koridor-koridor itu mulai terbasahi.
Gelap menyelimuti setiap orang berseragam.
Kau datang membawakanku pelangi,
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih.
Kau hadirkan senyum terindah,
Saat aku tenggelam dalam larutnya kegelapan.
Sedikitpun tak akan ku lupa,saat kau membawaku ke kehidupan.
Sedikitpun tak akan ku lupa,
Saat senyummu menjadi satu"nya nafas untukku.
***
12. Sepi
Sepi
Sebab,
Tak mungkin bisa bersama,
Maka aku selalu menuliskan syair hati,
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku,
Lantas kau dan aku menjadi kita…
Hanya bisa memanggil ingatan untuk mengusir kesunyian,
Tapi ia datang tak pernah sendirian,
Selalu beserta kerinduan.
Terbayang suatu hari tangan kita terkait,
Terlelap bersama dibawah saku langit.
Sepi ini selalu menghantarkanku padamu
***
13. Lebih Dari Hancur
Lebih Dari Hancur
Seperti pisau tajam yang menusuk hati
Tak pernah bisa dilepas lagi
Menusuk sampai nurani
Tempat aku bingkai indah namamu
Aku hanyalah serpihan puing yang rapuh
Ingin aku ceritakan kehancuran ini
Tapi, kau seolah tak peduli
Tak mampu kusatukan lagi kepingan hati
***
14. Sebutir Debu
Sebutir Debu
Aku hanya sebutir debu
Yang memburamkan kilau
Tak pantas berada diatas suci
Tak bisa menghindar
Saat angin hembuskan aku untukmu,
lalu terbang
Aku hanya kecewa bagai hampa mengharap udara,
atau debu ditengah gersang mengharap hujan
hentikan angin membawaku terbang
***
15. Maaf Aku Lupa
Maaf Aku Lupa
Maaf teman,
Kau memang bukan penyimak cerita
Kau juga bukan penanggap yang baik
Tapi setidaknya, kau penutup cerita semua ini
Seringkali kau menjadi pusat perhatian di akhir cerita
Dan kau berguna
Tak masalah bukan?
Ternyata kau adalah sahabatku
Aku masih menganggapmu.
***