Kumpulan Puisi Keindahan Alam – Bersyukur Atas Kekayaan Alam #2
Kumpulan Puisi Keindahan Alam – Bersyukur Atas Kekayaan Alam #2
Source : blog.storial.co
9# Aku dan Juga Alam
Aku berpijak diantara
Deretan manusia pribumi.
Bernafas, bercengkrama, berimajinasi
Dalam waktu yang relefan
Dengan menikmati karya hebat sang pencipta alam
Terima kasih, Tuhan.
Sebahagian alam kau ciptakan
Untukku berimajinasi dalam nalar
Lalu, kau bawa aku pada perasaan penasaran
Akan menjiwai dunia fanamu
Yang sangat menawan
Oleh : Wahyudi Pratama
***
10# Penghenti Waktu
Sang Penghenti Waktu kau sangat gagah dari kejauhan
Dirimu menampakkan keangkuhan yang sangat luar biasa
Pesonamu membuat desiran dada semakin bergerak cepat tanpa henti
Hamparan warna mengelilingimu, menyelimutimu, membentukmu semakin berkilau diantara yang lain
Hembusan wewangian kedamaian, cinta, dan harapan
Keangkuhan hanya milikmu seorang
Ijinkan aku, sang pendambamu menyapa di pagi hari
Bersorak riang seperti seorang anak yang mendapatkan permen
Menari gembira bersama lautan kapas putih
Menghapus memori rusak dan menggantinya dengan harapan baru
Mencintaimu dalam setiap pijakan kecil
***
11#Tangan Tak Bertanggung Jawab
Hancur segalanya
Akibat yang sederhana
Namun berat nan besar
Terlihat biasa namun menghancurkan
Udara yang segar Kini tak terhirup kembali
Burung yang sering berkicau
Kini tak tampakkan keelokannya lagi
Api membara Terus membakar
Khalayak rayap pemusnah
Harapan yang musnah
Ribuan orang penuh kesedihan
Tangis menyayat hati
Kesengsaraan bertubi – tubi
Bagai beban diatas gunung
Yang tertimbun padat
Bagai punuk gunung
Hamparan padang rumput
Subur nan hijau
Telah berubah hitam
Tak terlihat
jernihnya air Tak terlihat habitat disana
Mereka pergi mencari perlindungan
Jangan salahkan !
Bila mereka mengancam warga
Memangsa hewan ternak
Hingga berbuat kerusakan
Mereka berlarian mencari makanan
Kehidupannya telah direnggut
Oleh tangan tangan tak bertanggung jawab
Sungguh siksaan bagi hewan hewan disana
***
12# Sang Bulan Mengusap Lukaku
Senyuman manis sang bulan menyapaku..
Begitu indah mekarkan suasana hatiku..
Sejenak ku terdiam termangu..
Memandang indahnya yang tak pernah jemu..
Sinarmu terpancar mengusir gelap..
Menembus malam hadirkan terang..
Kunikmati cahayamu hangat kan malamku..
Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari..
Bulan.. belailah jiwaku ini..
Yang begitu tegang menjalani hari..
Usaplah sesaknya asmara di dada ini..
Keringkanlah luka menganga dihati ini..
Bulan.. memandangmu membuatku mengerti..
Bahwa keindahan tak harus selalu didekati..
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki..
Namun hanya untuk sekedar di pandang dan dikagumi..
***
13# Bulan Dan Matahari
siang ,
sering mengingatkan aku kepada matahari
Manakala malam,
sering mengingatkan aku kepada bulan,
keduanya saling melengkapi siang dan malam,
matahari tidak pernah lelah,
membiaskan cahayanya di kala siang
,manakala,
Bulan tidak pernah lupa,
menerangi malam malam ku,
percaturan alam tidak pernah silap,
Bulan dan Matahari,
***
14# Mentari Terbenam Laksana Lentera
Siang akan segera berlalu
Ku duduk di sebuah kursi tua
Tepat menghadap ke arah barat
Melihat jatuhnya matahari berganti gelap
Ditemani secangkir kopi manis
Ku tatap pegunungan hijau nan tinggi
Jauh dari tempatku berada
Matahari pelan menghampirinya
Ku lihat warna jingga tua agak terang
Sudut barat langit dihiasi cahaya
Laksana lentera beranjak gelap malam
Langit mulai menunjukan temeramnya
Kusaksikan betapa indahnya
Saat mentari mulai bersembunyi
Oh indahnya sunset.
***
15# Karpet Alam Nan Luas
Ku melihat perkebunann teh hijau
Laksana permadani terhampar luas
Mengalahkan penat perjalanan
Rasa lelah mulai sirna
Hijau mu begitu memukau hati
Seakan menyihir pandangan mataku
Melihatnya dari berbagai sudut
Dari kanan hingga kiri
Kehijauan teh membuat mataku nyaman
Ditambah semilir angin yang lembut
Membuatku betah berlama-lama
Terpukau, terpana melihatnya
Hamparan luas mengajak jiwaku
Membuatku langkahku beranjak
Melangkah ke tengah perkebunan
Kurasakan sejuk dan sangat indah
Senja tiba mengajakku beranjak pergi
Selamat tinggal kebun teh
Semoga aku dapat singgah kembali
Melihat pesonamu yang asri.