Kumpulan Sajak – Reyhan F. Fajarihza #5

Kumpulan Sajak – Reyhan F. Fajarihza #5

Source : reyhanfajarihza.wordpress.com



MASUK KUPING KIRI MENYELINAP DI OTAK DAN TAK KELUAR KUPING KANAN

OKTOBER 23, 2019

goblok arek iki.

kamu ngerti atau engga, sih?

mati saja sana

halah, aku dulu lebih parah

tulisanmu jelek

kamu kok hitam sih

dasar aneh

cok, lemah!

nggak punya teman ya?

orang lain bisa, kamu gini aja lho nggak bisa

itu alasan seorang pengecut.

kamu nggak tau apa–apa

wajahmu tua banget

untuk orang sepertimu, nggak mungkin.

baju kok itu-itu doang

garing banget lu

kamu punya apa emangnya?

tinggi banget mimpimu

gitu aja dipikirin.

Ada yang cukup kuat meski tetap terpikirkan barang sekelebat.

Ada yang sampai susah payah untuk sekadar beristirahat.

Ada yang sudah membuat pergelangan tangannya tersayat.

bodo amat.

Oktober 2019



IGAU PENDOSA TUA

OKTOBER 13, 2019

ah ya. dahulu kita hanya sekumpulan anak berusia belasan tahun yang berangan-angan tentang dunia.

dahulu kita punya mimpi-mimpi besar juga. lucunya kita juga percaya untuk bisa meraihnya.

setelah berapa waktu berjalan bersama, engkau mulai menyadari congkaknya dunia. aku juga. lantas sepertinya kita menyerah.

remaja tanggung seperti kita akhirnya mencari pelipur lara. sigaret. bir. wanita. menjadikan itu hiburan layaknya yang dilakukan orang dewasa. kita pun perlahan juga menuju ke sana.

barangkali kerasnya dunia bisa kita atasi dengan nikmat keduniawian itu sendiri. persetan dengan hakikat hidup yang tak pernah kita temui. beranjak tua seolah tak ada arti.

oh ya. kini aku berada entah di mana, berdiam membusuk layaknya manusia hina. apa kabar kalian di sana? rupa-rupanya inilah perwujudan angan kita perihal dunia, tempat segala harap dan makna dikubur bersama.

Oktober 2019

(Dimuat di lpmperspektif.com)



DI UJUNG MALAM

SEPTEMBER 7, 2019

selamat malam sayang, apa kabar di sana?

di ujung malam rindu mendekap,

bergerak senyap dalam gelap

tak peduli tentang jarak yang terentang di antara.

sebingkai kisah selalu kau kirimkan dari ujung sana. entah tawa bahagia

entah air mata keruh atau keluh kesah sederhana. tak ada masalah.

bahagiaku cukup sederhana, mendengarkanmu yang masih sudi bercerita

semoga kabar-kabarku pun membuat senyummu merekah.

di ujung malam ini kau bertanya soal rindu.

“Masihkah ada di sana?” tanyamu. tampaknya rasa cemasmu memburu.

kau juga menanyakan berapa waktu lagi perjumpaan itu,

bilamana dua rindu ini dapat bersua dalam temu.

jangan terlalu ragu, manisku.

untaian rindu ini akan kuurai atas izin waktu.

Juni 2019



FILANTROPI

AGUSTUS 10, 2019

soal hati memang kita tak pernah mengerti.

ada satu nama yang sudah terpatri,

ada satu rasa yang tak pernah pergi,

merinai bersama harap yang sudah lama mati.

pada suatu hari kita memang pernah berbagi soal isi hati,

namun tak lagi berangan untuk saling mengisi.

aku memafhumi. karena kita telah menyadari,

rasanya sudah tak mungkin untuk bersama lagi

Agustus 2019



BAPAK

JULI 20, 2019

akan kuceritakan padamu

sejumput romansa

yang tak pernah diulas:

di balik romannya yang beringas

cinta kasihnya tak pernah lepas.

Jawa Tengah, 2019